Legenda Ilmuwan Rusia Menggali Lubang Menuju Neraka
Hide Ads

Legenda Ilmuwan Rusia Menggali Lubang Menuju Neraka

Fino Yurio Kristo - detikInet
Selasa, 27 Agu 2019 13:00 WIB
Lokasi Kola Superdeep Borehole. Foto: (istimewa)
Jakarta - Apa yang ada di kedalaman Bumi menarik perhatian banyak orang. Termasuk pernah memicu munculnya legenda bahwa ilmuwan Rusia tak sengaja menggali lubang yang sampai di neraka.

Well to Hell, demikian sebutan urban legend yang beredar di internet sejak sekitar tahun 1997. Bahkan pada tahun 1998 pernah ditayangkan kisahnya di stasiun televisi religius Amerika Serikat Trinity Broadcasting Network.

Ceritanya, ada tim engineer Rusia dipimpin oleh Mr Azakov menggali lubang di kawasan Siberia sedalam 14,4 kilometer dan mencapai suatu rongga. Penasaran dengan temuan itu, mereka menurunkan mikrofon tahan panas dan perangkat sensor lain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT




Temperaturnya tercatat tembus 1.000 derajat Celcius dan terdengar suara-suara manusia seperti sedang tersiksa. Para ilmuwan itu pun terkejut dan berkesimpulan mereka telah menemukan neraka.

Kisahnya lagi, paramedis yang merawat para ilmuwan itu memberi obat untuk menghapus ingatan jangka pendek. Itu yang disebut menjadi sebab cerita ini ditutup rapat. Selain kisah ini, ada pula rekaman suara beredar yang diklaim sebagai suara siksaan di neraka dari tempat tersebut.

Cerita yang sempat beredar liar dan ditambahi sana sini tersebut tentu saja adalah hoax. Suara mengerikan yang terekam itu pun belakangan diketahui hanya perpaduan suara-suara lain yang berarti palsu.

Kemungkinan, salah satu pemicunya adalah penggalian Kola Superdeep Borehole yang benar-benar dilakukan Uni Soviet pada tahun 1970-an sampai 1992. Tapi lokasinya bukan di Siberia melainkan di semenanjung Kola yang berbatasan dengan Norwegia dan Finlandia.

Seperti diberitakan, penggalian sedalam 12 kilometer itu menemukan berbagai hal yang penting bagi sains dan sama sekali tidak ada unsur supernatural. Ditemukan air di kedalaman tersebut yang sebelumnya dianggap tidak mungkin. Sekitar 7 kilometer di bawah, ada fosil mikroskopis dari 24 spesies.




Mereka juga mendapatkan akses pada bebatuan berusia 2,7 miliar tahun. Sayang, panasnya yang sangat tinggi tidak memungkinkan untuk diselidiki lebih lanjut.

Bagaimanapun, kedalaman Bumi masih menyimpan berbagai misteri hingga saat ini. "Penggalian semacam ini dilakukan karena kita hanya tahu lebih sedikit apa yang ada di bawah kaki kita dibandingkan di Tata Surya," cetus Hank Green, presenter acara sains SciShow yang dikutip detikINET dari BBC.





(fyk/krs)