Kesiapan Infrastruktur Operator Seluler di Ibu Kota Baru
Hide Ads

Kesiapan Infrastruktur Operator Seluler di Ibu Kota Baru

Adi Fida Rahman - detikInet
Senin, 26 Agu 2019 21:02 WIB
Foto: dok. Google Maps
Jakarta - Presiden Joko Widodo telah resmi memutuskan ibu kota baru yang akan pindah ke Kalimantan Timur (Kaltim). Lantas bagaimana kesiapan para operator seluler dalam menyediakan infrastruktur jaringan telekomunikasi di lokasi ibu kota baru Indonesia?

Vice President Corporate Communications Telkomsel Denny Abidin mengatakan pihaknya ada atau tidaknya rencana pemindahan ibu kota ke Kaltim, sudah menjadi strategi Telkomsel untuk memberikan kesetaraan layanan jaringan.


Kalimantan sendiri dinilainya sangat unik dan punya potensi besar bagi industri telekomunikasi. Di sana tidak saja banyak perusahaan besar yang beroperasi, tapi ada daerah wisata dan berbatasan langsung dengan negara tetangga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pulaunya besar, challenging tapi di waktu bersamaan punya potensi. Karenanya memerlukan yang namanya sebaran telekomunikasi. Faktor industri telekomunikasi di sana sangat berperan strategis," ujar pria yang kerap disapa Abe.

"Karenanya pada HUT ke-74 RI di Tarakan, Telkomsel men-deploy teknologi 4,9 GHz Massive MIMO. Jadi kita enggak main-main bahwa yang namanya broadband itu tidak hanya bisa dinikmati oleh masyarakat di pulau Jawa tetapi juga di luar pulau Jawa," imbuhnya,

Terkait kesiapan, Abe menegaskan Telkomsel selalu sejalan dengan program pemerintah. "Kami harus tepat dalam melakukan deploy layanan di sana," pungkas Abe.

Kesiapan Infrastruktur Operator Seluler di Ibu Kota BaruFoto: XL Axiata
Dihubungi terpisah, Group Head Corporate Communication XL Axiata Tri Wahyuningsih mengatakan di manapun lokasi ibu kota Indonesia, pihaknya siap untuk menyediakan jaringan yang terbaik.

"Pusat pemerintahan pasti membutuhkan infrastruktur jaringan telekomunikasi dan data yang terbaik untuk mendukung aktivitas pemerintahan. Dan kami siap untuk membangun infrastruktur yang dibutuhkan sekaligus sebagai bentuk dukungan atas rencana besar pemerintah ini," ujarnya.

Setelah ditetapkannya Kaltim sebagai ibu kota baru Indonesia oleh pemerintah, XL Axiata mengaku sudah memiliki infrastruktur yang cukup baik dan kuat di sana. Jaringan mereka telah didukung dengan backbone fiber optik yang menghubungkan Kalimantan dengan Sulawesi, Bali-Lombok, Jawa, dan Sumatera, begitu pula dengan jaringan antar kota di Kalimantan yang sudah didukung dengan fiberisasi.

"Begitu lokasi tepatnya ditentukan, maka kami pun akan mulai memperluas ekspansi jaringan di dalam ibu kota baru sejalan dengan proses perpindahan ibu kota nantinya," kata Ayu.


Sementara itu SVP-Head Corporate Communications Indosat Ooredoo Turina Farouk mengatakan pada prinsipnya pihaknya dari sisi layanan dan jaringan telekomunikasi siap mendukung keputusan pemerintah terkait ibukota baru di Kaltim.

"Ini sesuai dengan strategi yang sudah kami canangkan bahwa kami konsentrasi membangun jaringan luar Pulau Jawa, termasuk seluruh wilayah Kalimantan," kata Turina.


(afr/fyk)