Hal itu menjadi salah satu hal yang diungkap Ren Zhengfei dalam wawancara eksklusifnya dengan Sky News. Dalam konteks ini, ia mengakui tindakan AS memasukkan Huawei ke "entity list" merupakan sebuah hantaman besar bagi pihaknya.
Salah satu dampaknya adalah potensi Google menghentikan suplai penuh OS Android-nya ke jajaran smartphone Android garapan Huawei. Sebagai respons, Huawei baru-baru ini meluncurkan sistem operasi yang dinamai Harmony.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Lawan Amerika, Huawei Siapkan 'Pasukan Besi' |
Jika pun kemungkinan itu benar-benar terwujud, kalau Huawei tak lagi diizinkan memakai sistem operasi Android dalam perangkat buatannya, sebenarnya ini justru bisa menjadi peluang tersendiri buat perusahaan tersebut sekaligus menjadi ancaman bagi AS.
"Jika pemerintah AS tidak memberi izin Google untuk menyediakan sistem operasi Android (buat Huawei), maka dunia mungkin akan memiliki sistem operasi ketiga," kata Ren Zhengfei.
"Dan hal itu tidak akan menguntungkan buat Amerika Serikat, (yakni) membiarkan lahirnya sebuah sistem operasi 'adik kecil' ke dunia. Tak tertutup kemungkinan suatu hari nanti sistem operasi ketiga akan melampaui mereka (kedua OS sebelumnya)," ucapnya.
(krs/asj)