Dikutip detikINET dari Guardian, spesies baru yang dinamakan Crossvallia waiparensis ini tingginya 1,6 meter dan 80 kilogram. Ia 4 kali lebih berat dan 40 cm lebih tinggi dibandingkan emperor, penguin terbesar yang hidup saat ini.
Crossvalia menjadi temuan terkini hewan raksasa yang telah punah di Selandia Baru. Sebelumnya, diidentifikasi pula fosil nuri raksasa dengan ukuran setara bocah berumur 4 tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penguin raksasa tersebut diduga berkembang pada masa palaeosen, sekitar 66 juta sampai 56 juta tahun yang lalu. Itu adalah masa setelah lenyapnya dinosaurus serta berbagai reptil air besar.
Fosil sang penguin ditemukan oleh Leigh Love, seorang paleontolog amatir. Temuannya dipastikan sebagai spesies baru oleh tim ilmuwan dari Canterbury Museum di Slandia baru dan museum Senckenberg di Frankfurt.
Belum jelas kenapa Crossvallia lenyap dari lautan pada jutaan tahun silam. Akan tetapi mungkin ada kaitannya dengan munculnya spesies kompetitor yang lebih besar seperti paus.
Spesies baru ini mirip dengan penguin raksasa lain dari masa pra sejarah. Yaitu Crossvalia unienwilia yang teridentifikasi dari fosil yang ditemukan di Antartika pada tahun 2000.
Dr Paul Scofield dari Canterbury Museum menyatakan, temuan penguin raksasa yang identik di Selandia Baru dan Antartika menunjukkan bahwa ada koneksi antara dua daratan yang kini terpisah itu.
"Ketika spesies Crossvallia masih hidup, Selandia Baru dan Antartika sangatlah berbeda dari saat ini. Antartika diselimuti hutan dan keduanya memiliki iklim yang jauh lebih hangat," paparnya.
(fyk/krs)