Namun kini Xiaomi bakal meninggalkan Sony demi sensor kamera Samsung. Sensor kamera yang dimaksud adalah GW1 dengan resolusi 64 megapixel, dan GW2 dengan resolusi 108 megapixel.
Sensor GW1 ini kabarnya bakal dipakai di seri Redmi, sementara GW2 bakal dipakai di ponsel Xiaomi yang belum diketahui serinya. Pengumumannya sendiri dilakukan oleh presiden dan pendiri Xiaomi Lin Bin bersama Jesuk Lee, VP, Head of Sensor Design Samsung Electronics dalam sebuah acara di Beijing, China.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemungkinan, model Redmi dimaksud adalah Redmi Note 8 yang kabarnya segera diluncurkan. Di sisi lain, kamera 108 megapixel terdengar spektakuler, tapi belum diketahui bagaimana hasil jepretannya.
Sensor GW1 mempunyai fitur smart ISO yang didukung oleh teknologi Dual Conversion Gain. Fungsinya adalah untuk mengatur sensitivitas ISO berbasis pada intensitas cahaya di sekitar area pemotretan.
Jadi pada tempat yang sangat terang, fitur ini akan menurunkan angka ISO, dan akan menaikkan angka ISO ketika dipakai memotret di tempat gelap. Tujuannya adalah untuk mencapai rasio signal-to-noise yang paling optimal pada foto yang dihasilkan.
Sensor ini juga menggunakan teknologi ISOCELL Plus untuk menciptakan pembatas antara setiap pixel untuk mengurangi interferensi cahaya antara setiap pixel, dan berdampak pada meningkatkan kualitas reproduksi warna.
Tak cuma Xiaomi yang meninggalkan Sony demi Samsung, karena Realme pun sudah menjadwalkan peluncuran ponsel baru yang menggunakan sensor GW1. Setelah sebelumnya menggunakan sensor Sony IMX586 48 megapixel di Realme X.
CEO Realme Madhav Sheth baru-baru ini mengganti nama akun Twitternya ke Madhav '5' Quad. Hal ini menimbulkan spekulasi kalau ponsel terbaru Realme tersebut akan bernama Realme 5, demikian dikutip detikINET dari Livemint, Jumat (9/8/2019).
(asj/fyk)