Dalam sebuah postingan di Android Developer Blog, Google menyebut perpindahan ke navigasi menggunakan gesture membuat mereka bisa menyediakan lebih banyak tempat di layar untuk aplikasi, yang memberikan pengalaman lebih imersif.
![]() |
Namun masalahnya selama ini adalah Google tetap menyediakan tombol back pada bagian kiri bawah layar untuk melengkapi sistem navigasi gesturenya. Dan Google pun menjelaskan kenapa mereka masih menyediakan tombol tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keputusan itu diambil Google setelah meriset bagaimana penggunaan ponsel oleh para penggunanya. Seperti melihat bagian mana yang paling sering dipakai pengguna di ponselnya.
"Kami membuat banyak prototipe yang kami uji menggunakan berbagai faktor, seperti keinginan, kecepatan penggunaan, ergonomi, dan lainnya. Kami menguji desain finalnya menggunakan banyak studi -- seperti seberapa cepat pengguna bisa mempelajari sistemnya, seberapa cepat pengguna bisa terbiasa dengan sistemnya, dan bagaimana pendapat pengguna mengenai hal ini," tulisnya.
Google pun memposting gambar 'heat map' dalam blog tersebut untuk menunjukkan area mana yang bakal nyaman digunakan untuk menggunakan gesture ketika memakai ponsel dengan satu tangan.
![]() |
Dalam postingan itu pun Google memperlihatkan rating ergonomi dari sejumlah navigasi Android yang ada. Dari situ terlihat kalau rating navigasi menggunakan tiga tombol yang sudah ada sejak lama itu masih yang paling tinggi, meskipun hanya selisih sedikit dibanding navigasi gesture ala Android Q.
![]() |
Namun di sisi lain, pengguna meyakini kalau gesture adalah cara terbaik untuk menggunakan ponsel dengan satu tangan. Hal itu terlihat dari data milik Google yang menyatakan kalau navigasi ala Android Q membantu pengguna menyelesaikan sesuatu hal lebih cepat ketimbang metode lain.
![]() |
(asj/fyk)