Ada lima operator seluler yang dianalisis pengalaman selulernya oleh OpenSignal, yaitu Indosat Ooredoo, XL Axiata, Smartfren, Telkomsel, dan Hutchison 3 Indonesia (Tri).
"Dalam peninjauan terkini kami di Indonesia, Telkomsel mempertahankan dominasinya dengan memenangkan empat dari lima metrik dalam analisis nasional kami, dan lebih dari 75% penghargaan kami di 16 kota terbesar Indonesia," kata OpenSignal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun lima metrik yang dimaksud OpenSignal di atas, seperti ketersediaan 4G, pengalaman video, pengalaman kecepatan pengunduhan (download), pengalaman kecepatan pengunggahan (upload), dan pengalaman latency.
Meski Telkomsel dinobatkan jadi juaranya, operator anak perusahaan plat merah itu justru kalah bila berbicara ketersediaan 4G di Tanah Air yang dalam hal ini dimenangi oleh Smartfren.
"Kami juga melihat Smartfren unggul dalam Ketersediaan 4G setelah terus menerus memperluas jangkauan 4G-nya, namun operator ini mengalami penurunan dalam metrik kami lainnya jika dibandingkan dengan dua laporan terakhir kami di bulan Desember, 2018 , dan Juni, 2018," tutur perusahaan yang bermarkas di London, Inggris ini.
![]() |
OpenSignal memaparkan kalau Telkomsel unggul kecepatan pengunduhan dibandingkan operator lainnya dengan skor rata-rata 2,4 Mbps dan kecepatan pengunggahan dengan skor 3,7 Mbps. Kemudian di metrik pengalaman video, Telkomsel mencatatkan skor 54,3 poin yang dapat diartikan "Cukup".
Berbicara pengalaman latency, Telkomsel disebutkan punya waktu respon rata-rata 52,1 milidetik. Menurut OpenSignal, operator lainnya mencatatkan skor waktu ping minimal milidetik lebih lambat. Terakhir terkait ketersediaan 4G di RI, Smartfren meningkatkan skornya sebesar lebih dari satu poin persentase sehingga melampaui nilai 95%.
Sedangkan operator lainnya, seperti Tri, Indosat Ooredoo, dan XL Axiata tidak mendapatkan penghargaan di tingkat nasional. Tetapi OpenSignal mengamati ada pertumbuhan dari sebagian mereka dalam meterik kecepatan, di mana itu memungkinkan ketertinggalan dari Telkomsel.
"Dalam laporan Pengalaman Jaringan Seluler pertama tahun ini untuk Indonesia, kami telah menganalisis pengalaman seluler selama 90 hari, mulai 1 Februari 2019, baik di tingkat nasional maupun regional, untuk menilik kinerja kelima operator utama di negara ini," pungkasnya.
(agt/krs)