Salah satu cacat yang paling terlihat adalah terlepasnya lapisan tipis pada layar setelah perangkat dilipat beberapa kali. Ketika beberapa pemilik mencoba untuk melepasnya, kerusakannya justru semakin menjalar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, engselnya juga mendapat perbaikan. Samsung memodifikasinya sehingga ketika perangkat dibuka, ia dapat membantu lapisan layar itu meregang lebih jauh, sebagaimana detikINET kutip dari Bloomberg, Rabu (3/7/2019).
Hal ini membuat lapisan layar itu menjadi lebih kokoh dan tampak lebih natural pada perangkat, bukan hanya sebagai aksesori tambahan. Lebih lanjut, perbaikan ini juga meminimalisir lahirnya bekas lipatan di tengah-tengah perangkat setelah dibuka-lipat selama berulang-ulang.
Kini, disebutkan juga bahwa Samsung tengah berada dalam fase terakhir dalam memproduksi versi komersial dari ponsel layar lipat itu. Hal ini tentu memungkinkan perusahaan asal Korea Selatan itu dalam meluncurkan Galaxy Fold di musim liburan di beberapa negara.
Sayangnya, masih belum ada keterangan waktu yang pasti mengenai kapan rilisnya perangkat yang diperkenalkan secara resmi berbarengan dengan seri Galaxy S10 itu. Spekulasi terkini menyebut ia bakal tersedia di pasar berbarengan dengan Galaxy Note 10.
Menarik untuk ditunggu kapan Samsung benar-benar menyediakan Galaxy Fold ke pasaran. Satu yang pasti, ketika mereka sudah menemukan cara dalam memperbaiki perangkat tersebut, maka seharusnya bukan menjadi masalah bagi mereka dalam memproduksi ponsel layar lipat lainnya.
Dalam beberapa waktu belakangan, mereka disebut tengah menyiapkan ponsel layar lipat dengan bentuk lebih kecil. Jadi, arah melipatnya akan mirip dengan ponsel flip zaman dahulu. Konsep ini sebelumnya sudah digunakan oleh Motorola dalam diri Motorola Razr, yang sampai sekarang belum dirilis.
(mon/krs)