Senator Partai Republik, Marco Rubio, adalah salah satu yang vokal mempertanyakan keputusan rekan separtainya itu. "Menarik pencekalan pada Huawei akan menjadi kesalahan besar," sebut Rubio di Twitter.
"Studi terkini soal perangkat Huawei menemukan lebih dari setengahnya memiliki celah yang dapat dieksploitasi oleh intelijen China," tambah Rubio.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip detikINET dari Guardian, Lindsey Graham selalu Senator Carolina Selatan dan teman dekat Trump juga menilai adalah kesalahan jika Huawei bisa kembali mendapatkan teknologi utama AS.
Sedangkan John Barosso, Senator Wyoming, meyakini jika perusahaan asal China merupakan ancaman keamanan yang jelas pada AS. "Bagi saya, Huawei di AS akan menjadi seperti kuda Troya yang siap untuk mencuri lebih banyak informasi dari kita," cetusnya.
Seperti diberitakan, Trump memperbolehkan lagi perusahaan-perusahaan AS menjual peralatan pada Huawei. Beberapa waktu kemudian, pejabat Gedung Putih menjelaskan bahwa sanksi pada Huawei tetap berlaku, hanya ada keringanan tertentu.
"Yang terjadi adalah Departemen Perdagangan akan memberikan lisensi tambahan jika ada ketersediaan secara umum dalam komponen yang dibutuhkan (oleh Huawei-red)," sebut Larry Kudlow dari National Economic Council.
"Perusahaan chip AS khususnya, menjual produk yang tersedia secara luas dari negara lain. Ini bukan amnesti secara umum, soal keamanan nasional tetap menjadi parameter," cetusnya.