'Boikot' Facebook ke Huawei Disebut Hanya Berdampak Kecil
Hide Ads

'Boikot' Facebook ke Huawei Disebut Hanya Berdampak Kecil

Muhamad Imron Rosyadi - detikInet
Selasa, 11 Jun 2019 09:13 WIB
Tak ada laginya aplikasi Facebook secara pra-instal di ponsel Huawei dianggap tidak menjadi masalah besar. Foto: Reuters
Jakarta - Baru-baru ini, Facebook memutuskan untuk tidak lagi mengizinkan aplikasinya dan media sosial yang dibawahinya seperti WhatsApp dan Instagram tertanam dalam ponsel baru Huawei. Lantas, seberapa besar dampak tindakan 'boikot' yang dilakukan jejaring sosial besutan Mark Zuckerberg ini terhadap Huawei?

Sejumlah ahli beranggapan keputusan tersebut tidak akan memiliki dampak yang signifikan bagi vendor asal China itu. Salah satunya datang dari Prabhu Ram, Head-Industry Intelligence Group CyberMedia Research (CMR).


"Tidak seperti Google, Facebook telah mengambil pendekatan yang berbeda terhadap penangguhan ekspor AS (bagi Huawei). Facebook menyetop aplikasi tersedia secara pra-instal di smartphone Huawei anyar begitu dibuka dari boksnya," ujarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Berbeda dengan keputusan sebelumnya yang diambil sejumlah pihak, tindakan Facebook tidak memiliki implikasi yang serius maupun mengkhawatirkan, baik itu bagi Huawei maupun konsumennya," katanya menambahkan, sebagaimana detikINET kutip dari NDTV, Selasa (11/6/2019).

Bagi Ram, hal ini lantaran konsumen masih bisa mengunduh aplikasi-aplikasi tersebut melalui Google Play Store. Jadi, bisa dibilang, kerugian yang timbul hanya usaha lebih bagi pengguna Huawei untuk menghadirkan platform tersebut di dalam ponselnya.

Senada dengan Ram, Faisal Kawoosa, Chief Analyst techARC, mengatakan bahwa ini akan menjadi hal yang kurang signifikan dampaknya. Bahkan, ia menyebut keputusan Facebook itu tidak akan disadari oleh banyak orang.


"Dalam kebanyakan kasus, walaupun aplikasi tersebut sudah tersedia secara langsung, mereka masih terhubung dengan Play Store untuk mendapatkan versi terbaru, mengingat ada jarak waktu ketika aplikasi ditanamkan di ponsel dan saat pengguna mulai menggunakannya," tutur Kawoosa.

Mungkin, Facebook juga tidak mau mengambil risiko yang terlalu besar dengan benar-benar memboikot Huawei dan menyetop peredaran aplikasi-aplikasinya di dalam ponsel buatan vendor tersebut. Pasalnya, walau platform tersebut masih bisa diakses via desktop, tetap ada potensi mereka akan kehilangan pengguna dari tindakannya tersebut. (mon/krs)