"Kami memohon maaf akan hal itu. Kami berusaha sebaik mungkin dan mencurahkan sekuat tenaga untuk memenuhi pasokan. Menjadi target kami saat ini agar tiap orang bisa mendapatkannya," kata Country Manager Xiaomi Indonesia Steven Shi usai melihat proses produksi Redmi Note 7 di Sat Nusa, Batam, Senin (20/5/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karenanya kami bekerjasama dengan Sat Nusa untuk mencoba produksi sebanyak mungkin yang kami bisa agar banyak orang menikmati Redmi Note 7 sebelum lebaran," kata Steven.
![]() |
Untuk memproduksi Redmi Note 7, Sat Nusa menyiapkan tiga line produksi. Proses produksi berjalan 24 jam dari Senin sampai Sabtu.
"Saat ini kami memproduksi 700 ribu ponsel Xiaomi dalam sebulan. Redmi Note 7 menjadi salah satu yang terbanyak," ungkap GM PT Sat Nusa Persada Alex Candra saat ditemui di kesempatan yang sama.
Untuk diketahui, Redmi Note 7 dirilis Maret lalu di Indonesia. Ponsel ini hadir dengan bentangan layarnya 6,3 inch dengan berselimut kaca Gorilla Glass 5. Hadir resolusi Full HD+ dan aspek rasio 19,5:9.
Di Indonesia, Redmi Note 7 ditenagai chipset Snapdragon 660 AIE dengan 2,2 GHz. Baterainya berkapasitas 4.000 mAh dengan fitur Quick Charge 4.0 besutan Qualcomm.
Baca juga: Ponsel Gaib, Siap-siap Ditinggal Konsumen |
Punya kamera ganda 48 MP dan 5 MP. Sedangkan kamera depannya 13 MP. Xiaomi turut menambah kedua kameranya dengan fitur AI porttrait, AI scene detection, dan AI beautify yang melengkapi spesifikasi Redmi Note 7.
Xiaomi memberikan garansi 18 bulan penggunaan. Untuk harga Redmi Note 7 dan konfigurasinya sebagai berikut:
- RAM 3 GB / ROM 32 GB harga Rp 1,999 juta
- RAM 4 GB / ROM 64 GB harga Rp 2,599 juta
Baca juga: Mempreteli Xiaomi Redmi Note 7 |
Tonton juga: Xiaomi Tanggapi Redmi Note 7 yang Disebut Gaib
(afr/krs)