Ramai-ramai Spyware WhatsApp, Sebenarnya Spyware Itu Apa Sih?
Hide Ads

Ramai-ramai Spyware WhatsApp, Sebenarnya Spyware Itu Apa Sih?

Anggoro Suryo Jati - detikInet
Kamis, 16 Mei 2019 16:08 WIB
Foto: Justin Sullivan/Getty Images
Jakarta - Istilah spyware belakangan tengah populer dibicarakan, setelah adanya celah keamanan di WhatsApp yang membuat layanan milik Facebook itu bisa disusupi spyware. Jadi, sebenarnya spyware itu apa sih?

Sebenarnya, tak ada definisi yang pasti untuk sebuah spyware. Namun dari namanya, spyware ini bisa diartikan sebagai software yang didesain untuk mengumpulkan data (memata-matai/spy) dari komputer atau perangkat lain seperti ponsel, dan mengirimkan data data tersebut ke pihak lain tanpa sepengetahuan si pemilik data.

Data-data yang dicuri ini bisa bermacam jenisnya, dari yang paling sederhana sampai yang rahasia seperti password, PIN, nomor kartu kredit, memantau tombol keyboard yang ditekan, kebiasaan browsing, mengumpulkan alamat email, sampai memantau pergerakan korban dari GPS perangkat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT




Kaspersky Lab, dalam keterangan di situs resminya, mengategorikan spyware ke dalam empat bagian. Yaitu trojan, adware, tracking cookies, dan system monitor.

  • Trojan spyware adalah spyware yang menginfeksi komputer dalam bentuk trojan malware.
  • Adware spyware adalah adware (software yang menyusupkan iklan ke dalam perangkat) yang juga berfungsi sebagai spyware untuk memantau aktivitas komputer dan perangkat lain.
  • Tracking cookies adalah file di storage yang memantau pergerakan pengguna di internet, dan dimanfaatkan oleh situs yang memang menggunakan tracking cookies dan didesain untuk menggunakan data itu.
  • System monitor didesain untuk memantau setiap aktivitas di komputer dan merekam data sensitif seperti tombol keyboard yang ditekan, situs yang dikunjungi, email, dan lain sebagainya.



Spyware sendiri lazimnya masuk ke dalam komputer atau ponsel dengan cara 'menempel' pada software lain yang memang ingin diunduh dan diinstal oleh si korban.

Terkadang hal ini dilakukan secara diam-diam, namun ada juga pembuat software yang dengan jujur mendeskripsikan adanya spyware -- dengan istilah lain -- yang ikut diinstal bersama dengan softwarenya itu.

Video: Badan Siber RI Minta Pengguna Update WhatsApp

[Gambas:Video 20detik]



Namun ada juga cara lain yang dipakai spyware untuk menyerang korbannya. Yaitu menggunakan cara yang sama seperti saudara jauhnya, yaitu malware, dengan menyusup melalui situs tertentu, atau menyaru sebagai attachment dalam sebuah email.




Masalah yang disebabkan oleh spyware

Ada dua masalah utama yang bisa disebabkan oleh spyware. Yang pertama dan yang paling penting tentulah software ini bisa mencuri informasi rahasia dan disalahgunakan oleh pihak yang tak bertanggung jawab.

Jika data yang dicuri sangatlah lengkap, seperti history browser, akun email, password yang dipakai untuk transaksi perbankan dan belanja online, juga akun media sosial, maka si pelaku bisa mempunyai cukup data untuk membuat profil identitas si korban secara lengkap.




Bahkan jika korban mengunjungi situs perbankan, spyware bisa mencuri informasi rekening bank atau data kartu kredit dan menjualnya ke pihak ketiga, atau bahkan menggunakannya sendiri.

Masalah yang kedua adalah spyware bisa menyedot banyak sumber daya dari komputer atau perangkat yang terinfeksi. Efeknya adalah perangkat tersebut menjadi lemot atau jika menggunakan paket internet dengan kuota yang terbatas, kuotanya bakal menjadi cepat habis.





(asj/krs)