Dalam pengumumannya yang diterima CNBC Indonesia, BSSN menyatakan pada 13 Mai 2019, Facebook telah menerbitkan imbauan mengenai celah keamanan Remote Code Execution (RCE) CVE-2019-3568 pada aplikasi WhatsApp.
![]() |
"Celah keamanan ini memungkinkan penyerang untuk mengeksploitasi fungsi panggilan telepon pada WhatsApp untuk menghubungi celah target dan kemudian melakukan instalasi malware secara remote," ujar BSSN, Kamis (15/5/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Video: Badan Siber RI Minta Pengguna Update WhatsApp
![]() |
"Selalu lakukan pemutahiran terhadap aplikasi-aplikasi lain juga, karena pada umum pemutahiran memuat perbaikan terhadap isu keamanan yang sangat penting untuk mencegah eksploitasi celah keamanan pada aplikasi yang kita gunakan," pesan BSSN.
Celah keamanan melalui WhatsApp Calls pertama kali dilaporkan oleh media Financial Times. Mereka menyatakan bahwa WhatsApp Call bisa disusupi spyware asal Israel. Spyware itu diduga kuat buatan perusahaan Israel bernama NSO Group. Spyware ini bisa menginvasi telepon WhatsApp pada versi Android dan iOS dan berpotensi meraup data penting pengguna.
Spyware ini tak hanya bisa menyusupi lewat panggilan telepon via WhatsApp, bahkan meskipun panggilan telepon itu tak dijawab oleh pengguna. Dalam sejumlah kasus panggilan yang tak terjawab ini bisa hilang dalam dari daftar panggilan sehingga pengguna tidak menyadari adanya telepon tersebut.
Spyware merupakan sebuah software atau perangkat lunak yang bertugas untuk memantau dan memata-mata aktivitas penguna internet. Fungsi Spyware menjadi negatif apabila bisa digunakan untuk melihat dan mencuri data pengguna. (fyk/fyk)