Hal tersebut disampaikan oleh analis UBS, Tim Arcuri. Penjualan iPhone di China tercatat menurun 3% sepanjang April ketimbang bulan yang sama tahun lalu. Angka ini didapat dari analisis bulan yang dilakukan pemerintah China terhadap penjualan ponsel.
Baca juga: Google Ejek iPhone X Lewat Iklan |
Kemungkinan besar, fenomena ini bisa terjadi karena perusahaan yang berkantor pusat di Cupertino, California, Amerika Serikat itu menurunkan harga iPhone di China.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Walau mengalami penurunan, ini seakan menjadi berita baik bagi perusahaan pimpinan Tim Cook tersebut. Pasalnya, Maret lalu, penjualan iPhone anjlok secara drastis, yaitu 61% dibandingkan dengan bulan yang sama pada 2018.
Bukan itu satu-satunya indikator yang menunjukkan bahwa Apple memang sedang mengalami kesulitan di China. Rata-rata, dari Desember 2018 hingga Maret 2019, pengapalan iPhone ke China turun 66% dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya.
Hal yang sama juga tampak pada pendapatannya di sana. Pada kuartal kedua tahun fiskal terbarunya, Apple mendapat pemasukan sebesar USD 10,22 miliar, berkurang USD 13,02 miliar (atau turun 22%) dibanding periode yang sama di tahun kuartal sebelumnya.
Dengan mulai doyannya lagi warga China untuk membeli iPhone, Arcuri mengatakan ini akan menjadi titik balik bagi Apple di pasar smartphone terbesar dunia. Selain itu, ia juga mengatakan bahwa kebiasaan masyarakat Negeri Tirai Bambu dalam mengganti iPhone tiap tiga tahun sekali juga bisa membantu Apple untuk meneruskan catatan positifnya itu.
Secara keseluruhan, pengapalan ponsel di China memang sedang mengalami peningkatan. Sepanjang April, angkanya tumbuh 6% setelah dalam 9 dari 10 bulan terakhir turun, sebagaimana detikINET kutip dari Phone Arena (13/5/2019). (mon/fyk)