Latar belakang Thanos melakukan pembunuhan massal ialah karena planet yang jadi rumahnya, Titan, menderita akibat kombinasi kelangkaan sumber daya alam dan populasi berlebihan. Maka ia menyimpulkan populasi di alam semesta harus dipangkas separuh agar tetap survive.
Itulah yang dia lakukan di planet Bumi. Dalam satu jentikan jari saat memakai Infinity Gauntlet di film Avengers: Infinity War, lenyaplah separuh makhluk hidup di dunia. Thanos pun puas dengan perbuatannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Meskipun Bumi memang punya kapasitas berapa banyak manusia yang bisa ditanggung, soal berapa persis angkanya masih tidak jelas," sebut Reuben Baron, kolumnis film di CBR.com, yang bahkan menyebut Thanos sebagai idiot.
"Apa yang sudah jelas adalah meskipun ada populasi 7,5 miliar orang, kita tidak hidup dalam ekonomi kelangkaan. Kemiskinan malah makin turun seiring naiknya populasi dan masih adanya orang melarat bukan karena kelangkaan sumber daya, tapi masalah dalam distribusi," begitu opininya.
Di sisi lain terkait polusi lingkungan, penyebab utamanya berasal dari minoritas populasi, bukan seluruhnya. Studi Oxfam pada 2015 menyebutkan 10% populasi orang kaya dunia memproduksi separuh polusi karbon di Bumi. Sedangkan separuh populasi yang termiskin hanya menciptakan 10% polusi.
Reuben melanjutkan bahwa Thanos, dengan kehebatannya, seharusnya menempuh langkah lain untuk memperbaiki alam. Misalnya menggunakan Infinity Stones untuk menambah sumber daya, bukannya malah memangkas separuh kehidupan.
Halaman Selanjutnya: Thanos Bikin Keadaan Dunia Makin Buruk
Thanos Bikin Keadaan Dunia Makin Buruk
Foto: dok Twitter
|
Maka sebenarnya tidak ada perubahan. Manusia tetap hidup dalam sokongan sumber daya yang tidak jauh berbeda dari masa sebelum Thanos melakukan aksinya.
"Artinya, semua yang masih bertahan secara proporsional juga hanya punya sedikit untuk dimakan seperti sebelumnnya dan karena separuh tanaman mati, polusi malah makin parah. Thanos tidak menyeimbangkan ekosistem, dia hanya menyusutkannya dan membuatnya makin tidak seimbang," tandas Reuben.
Kelemahan lain Thanos adalah dalam soal psikologi manusia. Awas bagi yang belum menonton Avengers: Endgame, penjelasan berikut ini mengandung spoiler. Jangan dibaca kalau tidak ingin sekelumit cerita Endgame bocor.
Diceritakan bahwa Thanos pergi dari tahun 2014 ke masa depan, ketika separuh kehidupan sudah lenyap akibat perbuatan tangannya. Dia kaget karena ada dampak dalam rencananya memusnahkan separuh manusia, yaitu orang-orang sangat sedih melihat sesamanya manusia lenyap. Manusia malah hidup makin menderita.
"Bahkan orang bodoh pun tentu mengetahui hasil semacam itu. Tapi, entah bagaimana, hal ini mengejutkan Thanos sehingga dia beralih ke plan B. Yakni menghancurkan seluruh semesta untuk menciptakan yang baru," papar Reuben.
"Di poin ini, orang yang mengira Thanos benar harus sadar bahwa dia idiot. Jika dia tidak sangat berbahaya, dia akan ditertawakan. Ya dia memang musuh yang hebat, tapi tidak hanya tak punya simpati, dia bahkan juga tidak cerdas," tutup Reuben.
Halaman Selanjutnya: Salah dari Kacamata Ilmuwan
Salah dari Kacamata Ilmuwan
Foto: 'Avengers: Endgame' (imdb.)
|
Alasannya, efek jentikan jari Thanos tidak akan berlangsung lama lantaran manusia sudah terbukti mengalami pertumbuhan jumlah masif dari tahun ke tahun.
Pada 1960, populasi manusia di dunia berada di kisaran 3 miliar. Lalu, pada 2000, jumlahnya bertambah jadi 6 miliar. Itu berarti, jika pertumbuhannya tetap, ketika separuh penduduk Bumi saat ini hilang (3,8 miliar dari 7,6 miliar), maka dalam waktu sekitar 50 tahun lagi, jumlahnya akan kembali seperti semula.
Bagaimana dengan spesies lain? Janet Hoole, ahli perilaku hewan dan evolusi manusia Keele University, Inggris, menjelaskan akan ada ketimpangan spesies, merujuk pada siklus hidup binatang. Hewan yang siklus hidupnya cepat, jumlahnya akan melebihi yang siklus hidupnya lebih lambat.
Golongan pertama dapat diwakili oleh kodok yang bisa kembali pada populasi awalnya dalam waktu setahun. Sedangkan nyamuk lebih hebat lagi. Mereka hanya butuh satu periode musim panas untuk berada pada posisi sebelum jentikan Thanos dilakukan.
Baca juga: Deretan Hewan Paling Aneh di Dunia |
Sedangkan bagi binatang seperti harimau dan badak Jawa, mereka akan semakin mendekati kepunahan. Hal ini karena peluang bagi spesies tersebut untuk melakukan reproduksi akan lebih kecil dan mereka akan semakin rawan dari ancaman perburuan dan penyakit.
"Hasil akhirnya akan menyederhanakan ekosistem global dengan hewan langka akan semakin langka dan semakin berkurangnya keberagaman gen," ujar Hoole.
Di sisi lain, Ben Liberton, ahli mikrobiologi, mencoba menerangkan apa yang akan menimpa bakteri akibat jentikan jari Thanos. Perhatian utamanya tertuju pada bakteri yang berada di tanah dan laut.
Jika separuhnya lenyap, dan jumlahnya tidak dapat kembali seperti semula dengan cepat, itu akan memberikan ancaman bagi kehidupan yang bergantung dari mereka. Salah satunya adalah tanaman.