Jacob Burrell Campos, nama pria itu, sudah ditahan oleh pihak berwajib AS sejak Agustus 2018. Ia mengaku bersalah pada Oktober 2018 karena tak menerapkan perlindungan anti pencucian uang, termasuk tak mengecek identitas pembeli/penjual bitcoin, ataupun memastikan asal uang tersebut.
Ya, kesalahan dari Burrell adalah tak mendaftarkan bisnisnya ke Financial Crimes Enforcement Network milik US Department of Treasury. Ia dipenjara dua tahun bukan karena menipu atau mencuri uang konsumennya, namun hanya karena tak mendaftarkan bisnis penukaran bitcoinnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Nilai Bitcoin Mendadak Melonjak Hingga 20% |
Namun jika melihat dari cara-cara bertransaksinya, aktivitas bisnis penukaran bitcoin Burrell memang mencurigakan. Ia seringkali menggunakan aplikasi pengenkripsi untuk mengontak konsumennya.
Nilai tukar yang ditawarkannya lebih tinggi 5% dari harga pasaran, dan ia menerima pembayaran melalui uang tunai, yang membuat bisnisnya itu menarik untuk aktivitas pencucian uang, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Rabu (10/4/2019).
Namun dalam pembelaan Burrell, ia awalnya sudah mendaftarkan bisnisnya itu ke pihak berwajib. Namun kemudian akunnya itu diblokir karena banyaknya transaksi mencurigakan, yang membuatnya beralih ke Bitfinex, ebuah penukaran bitcoin di Hong Kong yang juga tengah diinvestigasi oleh pemerintah AS, dan kemudian membuka bisnisnya sendiri pada 2016.
(asj/krs)