Kini, penerapan kecerdasan buatan oleh Negeri Tirai Bambu semakin luas berkat jasa sebuah startup bernama Rct Studio. Mereka sudah bisa membuat film yang naskahnya dibuat oleh AI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk membuat hal tersebut menjadi kenyataan mereka memberi 'makan' Morpheus berupa tulisan naskah yang dibuat oleh manusia. Jika kode yang diberikan cukup, Rct Studio berharap mesin buatannya bisa mempelajarinya sendiri sekaligus mengejewantahkan idenya.
"Butuh waktu dan usaha yang lebih bagi manusia untuk bisa menghadirkan sebuah cerita yang logis. Dengan mesin, kita bisa cepat membuat narasi yang jumlahnya tak terhitung," ujar Xinjie Ma, Head of Marketing Rct Studio.
Tak cuma proses pembuatannya filmnya yang kental akan teknologi. Hal yang sama pun juga tampak pada cara menikmatinya.
Rct Studio menyebut tiap penonton harus menggunakan perangkat virtual reality (VR) dan mengontrol alam simulasi itu dengan suaranya. Lebih lanjut, mereka turut berencana untuk membuat perangkat khusus agar 'perjalanan' di dalam dunia virtual itu lebih hidup.
"Ini seperti bagaimana film Ready Player One membuat gadget-nya sendiri untuk dunia virtual," kata Ma, sebagaimana detikINET kutip dari Tech Crunch, Senin (8/4/2019).
Baca juga: McD pun Pakai Kecerdasan Buatan, Untuk Apa? |
Dirinya menambahkan, perusahaan tempatnya bekerja memiliki kemiripan dengan Pixar, studio kenamaan di balik terciptanya film Toy Story hingga Coco. Hal tersebut lantaran keduanya sama-sama berawal sebagai perusahaan teknologi, lalu menerbitkan filmnya sendiri, dan telah membangun mesin yang dapat melakukan render.
"Banyak studio menanyakan seberapa besar kami menghargai mesin kami, tapi kami menargerkan pasar konsumen. Membuat film sendiri memberikan tanggung jawab lebih ketimbang sekadar menjual software," pungkasnya. (mon/fyk)