AI digunakan untuk meneliti perilaku staf dari menit ke menit, dengan mengumpulkan data tentang siapa yang mengirim email kepada mereka siapa yang mengakses dan mengedit file dan siapa bertemu dengan siapa serta kapan waktunya.
Baca juga: Lagi, Apple Bajak Ahli AI Google |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dirancang oleh perusahaan teknologi berbasis di London bernama Status Today, hal ini menjadi contoh terbaru tren menggunakan algoritma untuk mengelola sumber daya manusia.
Namun seperti dikutip dari Telegraph, Senin (8/4/2019), penggunaan teknologi ini menuai kritikan sebagian kalangan karena dianggap berpotensi menimbulkan ketidakpercayaan terhadap perusahaan dan meningkatkan stres pada para pekerja.
Sistem ini memperlihatkan kepada para bos perusahaan, seberapa kolaboratif para pekerja dan mengetahui apakah staf tersebut 'influencer' atau 'pembuat perubahan'.
Baca juga: WowPremi, Solusi Asuransi yang Dilengkapi AI |
Teknologi Status Today dapat membandingkan data aktivitas dengan penilaian kualitatif pekerja dari file personal atau angka kinerja penjualan untuk memberikan gambaran pada level manajer tentang bagaimana perilaku staf mempengaruhi hasil pekerjaan. (rns/fyk)