HoloLens untuk US Army ini resminya bernama Integrated Visual Augmentation System (IVAS), yang merupakan versi modifikasi dari HoloLens 2. Secara fisik tak banyak perbedaan antara keduanya, kecuali keberadaan kamera thermal foward looking infra red (FLIR) yang ada di bagian atasnya.
Namun perbedaan utamanya ada pada citra yang ditampilkan pada layarnya, yang membuat peperangan asli bakal terlihat seperti game first person shooter (FPS). Layar heads-up-nya bisa menampilkan arah mata angin sesuai dengan arah yang dituju lengkap dengan peta virtual dan posisi rekan setim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Militer AS Borong HoloLens dari Microsoft |
Ketika si pengguna mengarahkan senjata, maka layarnya akan menampilkan semacam crosshair untuk menunjukkan arah senjatanya. Lalu kamera thermal yang ada juga akan menyulap IVAS menjadi kacamata nightvision untuk meningkatkan penglihatan di tempat gelap.
US Army sendiri awalnya hanya memesan beberapa ribu IVAS, namun kemudian mereka menambah jumlah pesanannya menjadi lebih dari 100 ribu unit. US Army sendiri berharap IVAS ini bisa mulai dicoba oleh prajuritnya pada 2022, dan siap dipakai berperang pada 2028, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Senin (8/4/2019). (asj/fyk)