Teknisi yang bernama Janelle Wellons tersebut mengatakan bahwa manusia seharusnya mempertimbangkan bulan milik planet Saturnus, Titan, sebagai lokasi koloni baru jika Bumi tidak lagi bisa dihuni.
"Bagaimana jika kita mempertimbangkan salah satu dari dunia air yang ada di sistem tata surya -- Titan," tulis Wellons dalam tanya jawab di forum Reddit, seperti dikutip detikINET dari Futurism, Selasa (19/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Titan adalah bulan Saturnus yang terbesar, bahkan lebih besar dari planet Merkurius, jadi saya pikir kita bisa menetap dengan banyak ruang," sambungnya.
Wellons pun sangat antusias dengan idenya ini. Ia menyebut bahwa permukaan Titan tidak seburuk perkiraan, seperti adanya cairan yang membentuk danau dan lautan.
Cairan yang membentuk danau dan lautan ini dibuat dari metana. Tapi, Wellons tetap antusias dan mengatakan dengan menggunakan pakaian pelindung yang tepat manusia akan bisa berenang di laut tersebut.
Selain itu, ia juga mengatakan bahwa atmosfer Titan yang sangat tebal akan membuat impian manusia yang ingin bisa terbang menjadi lebih mudah.
"Titan memiliki atmosfer tebal yang dapat melindungi kita dari radiasi luar angkasa," tulis Wellons.
"Itu sangat padat sehingga kita bisa menempelkan sayap ke lengan kita dan terbang di bulan ini. Itu terlihat sebagai tempat yang keren untuk hidup," sambungnya.
Walau begitu, Titan tetap memiliki sisi negatif yang membuatnya sulit untuk ditinggali. Bulan yang ditemukan pada tahun 1655 ini hanya menerima 1% dari sinar matahari yang diterima Bumi.
Selain itu, berdasarkan riset NASA, temperatur paling tinggi Titan masih terlampau dingin, yaitu mencapai -180 derajat Celcius.
(rns/rns)