Dikutip detikINET dari USA Today, badai Matahari super tersebut berlangsung sekitar 2.700 tahun silam. Pada zaman itu, dunia masih belum kenal teknologi atau industri sehingga dampaknya pun minimal.
Badai Matahari yang terjadi tahun 660 SM ini sekitar 10 kali lebih kuat dari badai sejenis dalam 70 tahun terakhir. Jika saja muncul saat ini, maka akan jadi ancaman pada masyarakat modern karena mengganggu komunikasi, sistem navigasi, teknologi antariksa sampai pesawat terbang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para ilmuwan meneliti es kuno di Greenland dalam mengungkap terjadinya badai tersebut. Mereka menemukan isotop radioaktif yang mengindikasikan terjadinya badai Matahari powerful ribuan tahun silam.
"Seandainya badai Matahari itu muncul sekarang, maka dapat saja menimbulkan dampak berat pada masyarakat teknologi tinggi kita," kata Muscheler.
Ia menambahkan badai semacam itu terlacak sudah 3 kali terjadi sepanjang sejarah. Jadi meskipun langka, tak menutup kemungkinan bisa muncul lagi di masa depan.
"Itulah mengapa kita harus meningkatkan perlindungan pada masyarakat dalam melawan badai Matahari. Riset kami mengindikasikan bahwa risikonya diremehkan. Padahal kita harus lebih bersiap-siap," saran Muscheler.
Badai matahari tercipta dari partikel energi tinggi yang dilepaskan dari matahari oleh ledakan yang terjadi di permukaannya. Energi dari matahari itu berinteraksi dengan atmosfer dan medan geomagnetis Bumi.
(fyk/krs)