Dalam dokumen pengadilan yang baru-baru ini diungkap ke publik, Uber menargetkan punya 75 ribu mobil otonom di jalanan pada akhir 2019 ini, dan pada 2022 mendatang diharapkan mereka bisa beroperasi di 13 kota.
Target yang ambisius itu tentu tak murah, Uber harus merogoh koceknya dalam-dalam untuk membiayai pengembangan teknologi mobil otonom, sekitar USD 20 juta atau sekitar Rp 285 miliar per bulan untuk pengembangan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam gugatan tersebut, engineer Waymo -- unit mobil otonom Google -- bernama Anthony Levandowski disebut mencuri rahasia Waymo dan memberikannya ke Uber saat ia meninggalkan Waymo dan mendirikan startup truk otonom bernama Otto, yang kemudian diakuisisi oleh Uber.
Waymo dalam gugatan tersebut meminta ganti rugi sebesar USD 1,85 miliar ke Uber. Namun mereka kemudian berdamai dengan nilai ganti rugi dari Uber senilai 0,34% kepemilikan Uber, yang mungkin nantinya bisa bernilai sekitar USD 300 juta jika valuasi Uber yang mencapai 90 miliar tercapai pada Initial Public Offering (IPO). (asj/fyk)