Kepolisian di wilayah Rajkot, India, untuk sementara melarang PUBG di kota itu dari tanggal 9 Maret sampai 30 Maret 2019 dan mungkin saja diperpanjang. Kota lain di India kabarnya juga mempertimbangkan langkah serupa.
PUBG dilarang antara lain karena dianggap mengandung kekerasan dan bikin anak malas belajar. Polisi juga menyebut banyak orang tua menginginkan game itu diblokir. Selain PUBG, polisi juga melarang Momo challenge.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: PUBG Jadi Game Terbaik 2018 Versi Steam |
Berita itu membuat kritikan banyak dilayangkan di media sosial. "Hal ini tidak benar. Ada banyak isu di India untuk diselesaikan misalnya kasus pemerkosaan. Konsentrasi saja pada hal itu dan jangan pada hal yang tidak penting," sebut seorang netizen setempat di Twitter.
"Sekitar 10 juta orang meninggal tiap tahun karena rokok di India. Dan hanya karena pemerintah kita mendapatkan pajak dari rokok, mereka tidak melarangnya," tulis Akars Singh di Twitter.
Some are making history but some are trying to be oversmart #rajkot police. Y u want to destroy there lifes ..they are the youth of our country .. pic.twitter.com/r3iLzZCYCx
β aki (@aki70861406) March 11, 2019
Ada pula yang memajang pemain e-sport PUBG yang berprestasi. "Kalian ingin merusak hidup mereka, padahal mereka anak muda berprestasi di negara ini," tulis seorang netizen.
Netizen lain berpendapat tidak ada riset atau bukti kuat bahwa PUBG berbahaya. Namun demikian, begitulah anggapan beberapa pihak berwewenang di India.
Negara bagian Gujarat sebelumnya juga telah melarang PUBG dimainkan di Sekolah Dasar setempat. Rohan Khaunte, pejabat Kementerian Teknologi Informasi di wilayah Goa menyatakan PUBG layaknya iblis karena membuat anak-anak tidak konsentrasi belajar.
"PUBG telah menjadi setan di setiap rumah. Pelajar, ketimbang belajar, malah mereka terus bermain PUBG," kata dia.
Simak juga video 'Kominfo: PUBG Hanya Boleh Dimainkan 18 Tahun ke Atas' di sini:
[Gambas:Video 20detik]