.webp)
Kepastian tersebut disampaikan langsung Lo Khing Seng, Deputy Country Director Huawei Device Indonesia. Dia mengatakan menjadi strategi Huawei untuk membawa perangkat inovatifnya itu ke Tanah Air.
"Pengen banget. Sekitaran semester kedua," ujarnya saat ditemui di kantor Huawei, Jakarta, Jumat (8/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mate X mengusung desain layar lipat di luar. Huawei menyebutnya sebagai desain Falcon Wing. Butuh tiga tahun untuk mereka mengembangkan desain tersebut.
Ketika posisi terlipat, ada layar berukuran 6,6 inch di bagian depan dan 6,3 inch di belakang. Begitu dibuka, layar akan menjadi 8 inch.
"Tidak seperti kompetitor, ketika dilipat tidak ada gap sama sekali. Selembar kertas saja tidak bisa masuk ke rongganya" ujar Advent Jose, Product Marketing Manager Huawei Indonesia Consumer BG.
Saat mode tablet, ponsel ini punya kemampuan multitasking, salah satunya membuka dua aplikasi bersandingan. Tak kalah menariknya kameranya, Huawei memasang tiga sensor di ponsel ini.
"Belum ada kamera depan yang memakai lensa Leica. Selain itu ponsel ini ada mode mirroring selfie yang membuat pengguna bisa melihat langsung foto portraitnya sebelum dijepret," jelas Jose.
Sayangnya Jose belum mau buka-bukaan soal spesifikasi lengkap Mate X ini. Namun dia memastikan ponsel tersebut ditenagai Kirin 980. Selain itu tersemat modem Balong 5000 untuk mendukung koneksi 5G.
"Ponsel ini mendukung NSA dan SA. Artinya ketika masa peralihan ke 5G, bisa digunakan. Setelah lisensi 5G sudah ada, ponsel ini juga sudah mendukung," ungkap pria berkacamata itu.
"Walau di Indonesia belum ada 5G, Mate X bisa dipakai karena slotnya mendukung 4G," pungkas Jose.
Tonton video: Ini Dia Mate X, Ponsel Layar Lipat Fenomenal Milik Huawei
(asj/fyk)
