Hal tersebut berdasar dari foto render yang dipajang di media sosial Weibo. Diperlihatkan bagaimana konsep yang diusung oleh ponsel layar lipat IQOO.
Ponsel tersebut punya tampilan normal layaknya kebanyakan ponsel pada umumnya. Begitu dibuka, perangkat langsung bertransformasi menjadi seperti tablet.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya diberitakan Seperti tren belakangan ini, Vivo baru saja memperkenalkan iQOO Mobile Phone sebagai sub-brand. "Halo, ini iQOO," begitu yang ditulis Vivo dengan menyertakan sebuah gambar gedung yang tertulis nama merek sub brand-nya itu di akun resmi Weibo-nya.
![]() |
Konon Vivo tetap akan diposisikan dengan menyasar segmen entry-level sedangkan iQOO akan mengemban tugas dengan membidik handset kelas premium.
Untuk di pasar China, smartphone Vivo dibanderol di kisaran harga antara 1.000 Yuan (USD 147) dan 4.000 Yuan (USD 590). Sementara itu, iQOO diprediksi bakal "bermain" di pasar smartphone premium pada kisaran harga 5.000 Yuan (USD 738) ke atas.
Menurut laporan Gizmochina, untuk merek barunya itu Vivo dilaporkan telah merekrut banyak karyawan di Indonesia pada paruh kedua 2018 lalu. Ini disebut sebagai indikasi merek iQOO takkan cuma dipasarkan di negaranya, China, melainkan masuk pasar global.
Sejauh ini belum diketahui kapan ponsel pertama dengan merek iQOO akan melenggang. Kabar yang beredar menyebutkan perhelatan Mobile World Congress (MWC) 2019 di Barcelona akan menjadi momen peluncuran gadget perdana sub-brand Vivo tersebut.
Langkah Vivo bikin sub-brand itu sendiri meramaikan tren serupa. Di antaranya Huawei dengan Honor, ZTE dengan Nubia, Oppo dengan Realme, dan Xiaomi dengan Pocophone, Redmi, dan Black Shark.
Tonton video Perbedaan Screen Touch ID Vivo V11 Pro dengan Finger Print Lain:
(afr/afr)