"Daur upgrade menjadi lebih panjang. Tidak ada keraguan soal itu. Konsumen kami memakai iPhone sedikit lebih lama dari sebelumnya," sebut CEO Apple, Tim Cook, dalam pengumuman keuangan beberapa waktu lalu.
Nah ada kabar buruk buat Apple. Analis Toni Sacconaghi dari biro riset Bernstein menyatakan upgrade ke iPhone baru pada saat ini melambat secara dramatis dan mungkin lebih rendah dari anggapan investor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip detikINET dari CNBC, pada tahun fiskal 2018, Toni membeberkan bahwa orang rata-rata menunggu 3 tahun buat ganti iPhone. Di tahun fiskal 2019, waktu tunggu itu sudah mendekati hampir 4 tahun.
"Dalam pandangan kami, kontroversi tunggal terpenting soal Apple saat ini adalah daur penggantian iPhone. Meski basis iPhone tumbuh 9% tahun silam, kami sekarang memperkirakannya turun - 19% di tahun fiskal 2019," sebut Toni.
Analis lain, Timothy Arcuri dari UBS, mengatakan jika penjualan iPhone bakal kurang cemerlang pada tahun 2019 ini. Dan mungkin takkan pulih sampai Apple memperkenalkan generasi baru iPhone.
Menyadari menurunnya minat pada iPhone baru, Cook telah mengumbar beberapa strategi yang mungkin mujarab, mungkin tidak. "Kami melakukan beberapa tindakan termasuk menggencarkan tukar tambah dan pembayaran secara cicilan," ujar pria berkacamata itu. (asj/asj)