Menyoal Bos Xiaomi Sindir YouTuber Gara-gara Galaxy M
Hide Ads

Menyoal Bos Xiaomi Sindir YouTuber Gara-gara Galaxy M

Fino Yurio Kristo - detikInet
Jumat, 08 Feb 2019 13:39 WIB
Ilustrasi YouTube. Foto: Sean Gallup/Getty Images
Jakarta - Seorang YouTuber gadget ternama jadi sasaran kritikan bos Xiaomi di India. Gara-garanya, sang YouTuber yang bernama Gaurav Chaudhury, ikut tampil di panggung meluncurkan seri Galaxy M20 dan Galaxy M10 dari Samsung. Beragam opini pun muncul soal perseteruan itu.

Gaurav memang YouTuber berpengaruh di jagat smartphone India, channelnya yang bernama Technical Guruji meraup 11 juta subscriber. Vice President Xiaomi, Manu Kumar Jain, menyatakan Gaurav harus jujur dan tidak seharusnya mengagungkan produk tertentu karena ia jadi referensi banyak orang.

"Ironis melihat seorang blogger teknologi berada di panggung dalam sebuah peluncuran produk, berbicara soal semua hal hebat tentang produk itu, mungkin dipengaruhi oleh uang," tulis Manu di Twitter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Perseteruan itu mengundang berbagai komentar. Seorang YouTuber di India yang tak mau disebut namanya mengatakan apa yang dilakukan Gaurav sebenarnya hal yang wajar.

"Xiaomi telah beberapa lama jadi nomor satu di India. Namun mempertahankannya sangat sulit. Dan Galaxy M10 serta M20 adalah perangkat bagus, Xiaomi mungkin tahu hal ini. Tweet dari Jani itu malah mengalihkan perhatian pada YouTuber, bukan tentang perangkatnya," kata dia.

"Saya pikir, Xiaomi tidak seharusnya berkomentar tentang ini. Terlebih lagi, Xiaomi juga memakai influencer di masa silam untuk mempromosikan ponselnya, contohnya Poco F1," kata dia yang dikutip detikINET dari Hindustan Times.



Di pihak lain, Abhisek Baxi yang adalah seorang wartawan teknologi di New Delhi, berpendapat bahwa apa yang dilakukan Samsung sebenarnya lumrah walaupun opini Jani ada benarnya.

"Samsung mungkin baru melakukannya, namun banyak brand lain mengandalkan marketing influencer. Seharusnya memang ada penjelasan jika ada asosiasi antara merek (dengan influencer-red). Meski Jain mengatakan beberapa hal valid, sayangnya hal itu menjadi budaya yang terus tumbuh di bisnis teknologi konsumen," kata dia. (fyk/rns)