Huawei Mate 20 Pro: Ponsel yang Brilian
Hide Ads

Review Produk

Huawei Mate 20 Pro: Ponsel yang Brilian

Anggoro Suryo Jati - detikInet
Selasa, 29 Jan 2019 05:34 WIB
Huawei Mate 20 Pro: Ponsel yang Brilian
Foto: Adi Fida Rahman/detikINET
Jakarta - Terlepas dari berbagai tudingan dari sejumlah negara barat terhadap Huawei, mereka tetaplah produsen besar, baik itu ponsel maupun peralatan jaringan. Dan mereka punya ponsel baru yang brilian, yaitu Mate 20 Pro. Berikut hasil pengujian yang dilakukan detiKINET.

Desain
Gaya desain yang dianut Huawei Mate 20 Pro memang bukan hal baru. Layarnya melengkung pada bagian kiri kanannya, yang secara simultan diikuti dengan bodi belakangnya yang juga melengkung.

Huawei Mate 20 Pro: Ponsel yang BrilianFoto: detikINET/Anggoro Suryo Jati

Ini bukan hal baru, Samsung sudah menggunakan gaya ini sejak beberapa seri Galaxy S yang lalu. Namun memang sampai saat ini, banyak ponsel premium lain yang juga menerapkannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika melihat dimensi Mate 20 Pro, sulit rasanya untuk percaya ponsel ini punya layar 6,39 inch. Bodinya sangat ramping dan nyaman digenggam dengan satu tangan, meski memang ponsel ini cukup tinggi dan rasio layar ke bodinya sekitar 87%.

Huawei Mate 20 Pro: Ponsel yang BrilianFoto: detikINET/Anggoro Suryo Jati

Bodi belakangnya berbahan kaca namun mempunyai tekstur mirip vinyl yang membuatnya tak licin di genggaman tangan. Selain pilihan warnanya yang unik, Mate 20 Pro juga mudah dikenali dari bagian belakang, yaitu dari tonjolan berbentuk persegi tempat tersimpannya 3 kamera belakang dan sebuah lampu flash.

Layarnya mempunyai notch yang cukup besar, namun Huawei memaksimalkan notch ini dan membenamkan berbagai macam sensor di tempat itu. Jika tak suka dengan desain ponsel yang menggunakan notch, tenang saja. Notch ini bisa disembunyikan secara software dan membuatnya benar-benar tak terlihat.

Fitur Unggulan

Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati
Dari berbagai fitur yang ada di dalam ponsel ini, ketahanan baterainya menurut detikINET adalah satu aspek yang layak diacungi jempol. Huawei bisa membenamkan baterai 4.200 mAh ke dalam bodi ponsel yang tipis ini, dan baterai sebesar itu bisa melayani kebutuhan daya ponsel selama seharian penuh tanpa perlu diisi ulang.

Baterai besarnya ini bisa diisi ulang dengan cepat menggunakan charger 40W yang disertakan Huawei. Pengisian baterai dari kosong sampai 70% hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit.

Namun tentu adalah sebuah pelanggaran jika hanya membahas daya tahan baterai dari sekian banyak keunggulan yang ada di Mate 20 Pro. Salah satunya adalah sensor sidik jari di bawah layar yang ada.

Meski hanya bisa mengenali jari di satu titik, namun akurasi dan kecepatan sensor sidik jari ini sangat tinggi. Meski begitu, detikINET jarang membuka kunci ponsel menggunakan metode ini. Pasalnya sebelum ibu jari bisa menyentuh layar, biasanya ponsel sudah bisa mengenali wajah dan otomatis membuka kunci ponsel.

Ya, face unlock pada Mate 20 Pro bekerja dengan sangat baik, yaitu bisa mengenali wajah dalam berbagai kondisi, terang ataupun gelap. Ini karena mereka mengguakan sistem face unlock 3D, yang bisa memindai wajah secara tiga dimensi menggunakan proyektor dengan 30 ribu titik kasat mata yang ditembakkan ke wajah penggunanya.

Huawei juga menyematkan fitur tak lazim pada Mate 20 Pro, yaitu reverse wireless charging. Mate 20 Pro tak cuma bisa diisi ulang menggunakan wireless charger, melainkan juga bisa mengisi ulang baterai ponsel lain secara wireless, yang membuatnya menjadi powerbank wireless yang sangat mahal.

Performa

Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati
Mate 20 Pro memakai Kirin 980, prosesor terkencang Huawei saat ini. Chip ini membuat performa Mate 20 Pro sangat memuaskan. Bermacam aplikasi dan game berat bisa dilalap dengan mudah.

Skor benchmark yang didapat oleh Mate 20 Pro memang bukan yang paling tinggi, namun rasanya jika melihat performanya dalam penggunaan sehari-hari, skor benchmark yang agak kecil ini bisa terlupakan.

Terlebih lagi jika mengingat banyaknya faktor yang bisa mempengaruhi skor benchmark. Ketika detikINET menguji ponsel ini dengan AnTuTu misalnya, skor yang didapat berkisar di angka 270 ribu, namun pada catatan AnTuTu sendiri, Mate 20 Pro bisa mencapai skor 300 ribuan.

Huawei Mate 20 Pro: Ponsel yang BrilianFoto: detikINET/Anggoro Suryo Jati

Hal yang perlu dicatat dari chip Kirin 980 7nm ini adalah CPU yang dipakai mempunyai 8 core yang terbagi menjadi 2 core high performance berkecepatan 2,6 GHz, 2 core dengan kecepatan 1,92 GHz, dan 4 core yang hemat daya dengan kecepatan maksimal 1,8 GHz.

Prosesor ini menggunakan arsitektur DynamIQ milik ARM yang merupakan penerus dari big.LITTLE, dan bisa membuat core tersebut bekerja secara optimal sesuai dengan kebutuhan aplikasi yang sedang dijalankan.

Kamera

Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati
Ada 3 kamera belakang yang dimiliki oleh Mate 20 Pro yang terdiri dari kamera 20 megapixel dengan lensa 16mm f/2.2, kamera 40 megapixel dengan lensa 27mm f/1.8, dan kamera 8 megapixel dengan lensa 80mmf/2.4 alias dengan 3x zoom optik.

Berbeda dengan pendahulunya, Huawei tak lagi menggunakan sensor monokrom di salah satu kamera ini. Menurut Huawei, kualitas sensor yang ada sekarang sudah cukup mumpuni untuk merekam data tambahan yang sebelumnya hanya bisa dilakukan menggunakan sensor monokrom.

Sensor monokrom ini posisinya digantikan oleh kamera dengan lensa ultra wide yang bisa menghasilkan foto dramatis. Sementara mode monokromnya pun tetap memukau meski cuma menggunakan simulasi software.

Secara singkat, kamera belakang Mate 20 Pro adalah kamera yang luar biasa. Gambar yang dihasilkan punya dynamic range tinggi, noise yang rendah, dan mampu merender warna dengan sangat bagus, baik dalam kondisi terang maupun gelap.

Huawei Mate 20 Pro: Ponsel yang BrilianFoto: detikINET/Anggoro Suryo Jati

Mate 20 Pro juga punya Night Mode untuk memotret dalam kondisi sangat gelap, yaitu menggabungkan sejumlah foto dengan berbagai pengaturan exposure berbeda yang dipotret dalam rentang waktu lima detik.

Sulit memang untuk menjaga ponsel tetap stabil selama lima detik, algoritma yang ada cukup bisa mengurangi gambar yang blur akibat ponsel yang tak stabil ketika memotret.

Kamera ultra widenya bisa dipakai untuk memotret foto makro dengan jarak minimal fokus yang sangat rendah, mencapai 2,5 cm. Lalu ada juga Master AI 2.0 yang bisa menyesuaikan pengaturan sesuai kondisi lokasi pemotretan, meski detikINET seringkali mematikan fitur ini karena terkadang pengaturan yang ada tak sesuai dengan selera kami, terutama pada warna birunya langit dan hijaunya pepohonan.

Hasil jepretan Mate 20 Pro lainnya bisa dilihat di sini.

Kesimpulan

Foto: Adi Fida Rahman/detikINET
Mate 20 Pro adalah sebuah ponsel flagship yang dijual dengan harga sekitar Rp 12 juta di Indonesia. Dengan harga setinggi ini, ekspektasi dari ponsel ini tentulah tinggi, dan menurut kami, Huawei Mate 20 Pro bisa memenuhi ekspektasi itu.

Satu hal yang mungkin cukup mengganggu adalah keputusan Huawei untuk mengganti slot kartu microSD dengan kartu memori format baru yang mereka ciptakan.

Kartu memori ini memang kecil, hanya sebesar kartu SIM nano, namun sampai saat ini Huawei belum menjual kartu memori ini. Untungnya storage internal Mate 20 Pro cukup besar, yaitu 128 GB.

Kritik kedua adalah peletakan speaker pada port USB-C, yang membuat suaranya akan tertutup ketika sedang diisi ulang menggunakan kabel.

Keunggulan:
Layar OLED dengan tingkat kecerahan tinggi dan reproduksi warna yang memukau.
Kencang dengan Kirin 980
Baterai besar dan tahan lama, serta pengisian ulang yang cepat
Tiga kamera belakang yang berkualitas

Kelemahan:
Tak ada port audio 3,5mm
Kartu memori tak lazim

Halaman 2 dari 5
(asj/asj)