Pendiri Huawei Buka-bukaan Soal Perseteruan dengan AS
Hide Ads

Pendiri Huawei Buka-bukaan Soal Perseteruan dengan AS

Fino Yurio Kristo - detikInet
Kamis, 17 Jan 2019 10:11 WIB
Pendiri Huawei Buka-bukaan Soal Perseteruan dengan AS
Foto: AFP PHOTO / FABRICE COFFRINI
Jakarta - Pendiri dan CEO Huawei, Ren Zhengfei, akhirnya 'turun gunung'. Dia berbicara panjang lebar, buka-bukaan soal dapur perusahaan Huawei serta perseteruan mereka dengan Amerika Serikat.

Ren membantah semua tuduhan spionase yang dialamatkan pada Huawei. Ia menegaskan bahwa Huawei tidak pernah mau mengorbankan para pelanggan soal privasi mereka. Ia juga bicara soal rencana Huawei di masa depan.




SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa saja yang dikatakan veteran teknologi asal China tersebut dalam wawancaranya dengan beberapa media internasional? Berikut petikannya yang dihimpun detikINET.


Apa Huawei Wajib Buka Akses Buat Pemerintah China?

Foto: AFP PHOTO / FABRICE COFFRINI
Bagaimana anda bisa meyakinkan para pelanggan di seluruh dunia bahwa Huawei mampu melindungi keamanan jaringannya atau melindungi kerahasiaan informasi?

Hal pertama yang saya ingin sampaikan adalah selama 30 tahun terakhir, produk Huawei telah digunakan di lebih dari 170 negara dan menjangkau lebih dari 3 miliar penduduk dunia. Kami secara konsisten memiliki rekam jejak yang baik dalam hal keamanan.

Huawei adalah organisasi bisnis independen. Jika menyangkut soal keamanan siber dan perlindungan privasi, kami secara tegas berkomitmen untuk berpihak kepada pelanggan kami. Kami tidak akan pernah memiliki niat jahat untuk suatu negara atau individu.

Kedua, Kementerian Luar Negeri Tiongkok telah secara resmi memberikan klarifikasi bahwa tidak ada Undang Undang di Tiongkok yang mengharuskan setiap perusahaan memasang backdoors. Huawei secara perusahan maupun saya secara pribadi tidak pernah menerima permintaan dari pemerintah untuk memberikan data yang tidak pantas untuk dibagi.

Jika saja anda tidak mampu untuk membeli produk Huawei, saya mungkin lebih baik menutup perusahaan ini. Prinsip berfokus kepada pelanggan (customer-centricity) telah menjadi salah satu nilai utama perusahaan ini sejak didirikan.

Kami tidak akan melakukan hal yang merugikan kepentingan pelanggan kami. Apple adalah sebuah contoh teladan dalam hal perlindungan privasi. Kami akan belajar dari Apple. Lebih baik kami menutup Huawei daripada melakukan hal yang akan merugikan kepentingan pelanggan kami untuk keuntungan perusahaan semata.

Dampak Pencekalan Bagi Huawei

Foto: David Becker/Getty Images
Ada sejumlah negara tak terkait Amerika Serikat juga melakukan pembatasan baru terhadap partisipasi Huawei dalam jaringan 5G, lebih luas dari sebelumnya. Apa dampak bagi Huawei mengingat perusahaan ini bisa terlempar dari persaingan penyediaan jaringan telekomunikasi di masa depan?

Seperti yang anda ketahui, kami bukan perusahaan publik – sehingga kami tidak terlalu berorientasi terhadap angka-angka yang cantik dan neraca yang seimbang. Jika kami tidak dapat menjual produk di suatu negara, kami akan mengurangi skala operasinya. Selama kami bisa menghidupi karyawan kami, saya yakin masa depan akan berpihak kepada Huawei.

Saat ini investasi riset dan pengembangan (R&D) kami berada di kisaran 15-20 miliar dolar AS per tahun. Hal itu membuat Huawei berada di lima besar perusahaan dengan nilai R&D tertinggi di dunia.

Secara keseluruhan kami telah mengamankan 87.805 hak paten. Di Amerika Serikat sendiri kami mendaftarkan 11.152 paten terkait teknologi inti. Kami secara aktif terlibat di lebih dari 360 badan standar dunia dengan lebih dari 54.000 proposal yang sudah kami tawarkan.

Hal itu menjadikan kami menjadi yang terkuat di dunia telekomunikasi. Saya yakin bahwa pada akhirnya orang akan membuat perbandingan tentang negara-negara yang memutuskan untuk bekerja sama dengan Huawei dan mereka yang tidak. Tentu saja tidak ada yang dapat kami lakukan untuk mengatur pilihan mereka.

Terkait teknologi 5G, hingga hari ini kami telah menandatangani lebih dari 30 kontrak komersial dengan operator dan mengapalkan lebih dari 25.000 base station 5G di seluruh dunia. Saya berkeyakinan bahwa selama kami menghadirkan produk yang menarik, akan selalu ada pelanggan yang membelinya.

Jika produk anda tidak keren, seberapapun publisitas yang dilakukan, tidak akan ada yang beli. Yang terpenting bagi Huawei saat ini adalah bagaimana bekerja secara efektif di internal, terus memperbarui produk dan meningkatkan kualitas layanan kami. Saya rasa hal tersebut yang akan menjadi kunci bagi kami untuk menghadapi berbagai tantangan ke depannya.

Blokir Huawei Diklaim Rugi Sendiri

Foto: Reuters
Apa keunggulan Huawei yang tak dimiliki pesaing?

Hanya ada beberapa perusahaan di dunia yang berkecimpung di perangkat infrastruktur 5G dan tak banyak yang menguasai teknologi microwave. Huawei adalah satu-satunya perusahaan di dunia yang dapat mengintegrasikan base station 5G dengan teknologi microwave yang paling mutakhir.

Dengan kemampuan tersebut, BTS 5G kami tidak memerlukan sambungan serat optik sehingga teknologi microwave super-cepat bisa diterapkan untuk mendukung transmisi ultra-lebar. Solusi menarik seperti ini yang akan menghadirkan nilai ekonomis dan dapat dimanfaatkan untuk wilayah rural yang berpenduduk jarang.

Kita tidak boleh menganggap wilayah rural sebagai daerah miskin. Banyak vila yang berada di Amerika Serikat berada di pedesaan misalnya. Tanpa serat optic, bagaimana mereka bisa menikmati pengalaman menonton TV dengan tayangan beresolusi 8K di masa depan?

Jika Huawei tidak dilibatkan dalam hal ini, maka orang-orang tersebut bisa jadi membayar harga yang sangat mahal untuk teknologi tersebut. Kemudian keadaan bisa berbalik menjadi negara-negara yang tadinya menolak Huawei malah meminta kami untuk menjual perangkat 5G-nya.

Sebagai perusahaan yang mengedepankan pelanggan, saya rasa kami masih dapat menjual perangkat kami kepada mereka.

Huawei Korban Perang Dagang AS vs China?

Foto: Alexander Koerner/Getty Images
Banyak orang berpendapat bahwa kecurigaan terhadap 5G Huawei di Eropa dan Amerika Serikat bukan hanya terkait teknologi, namun bersifat politis. Beberapa pihak bahkan berpendapat bahwa Huawei merupakan jelmaan perang dingin yang dilancarkan Tiongkok dan AS. Apa komentar Anda?

Ren: Pertama-tama saya katakan bahwa Huawei tidak sepenting itu dalam hal perang dagang. Kami itu seperti biji wijen, yang terjebak di tengah-tengah konflik antara dua negara berpengaruh. Peran apa yang kami mainkan?

Saya katakana konflik dagang tersebut tidak berdampak besar terhadap bisnis kami. Proyeksi menyebutkan bisnis kami pada 2019 akan terus tumbuh, tetapi tumbuhnya tidak lebih dari 20 persen.

Kedua, beberapa orang di negara Barat percaya bahwa perangkat Huawei distempel dengan ideologi tertentu. Hal itu sama konyolnya dengan berpikir bahwa mesin tekstil pada era revolusi industri akan mengacaukan dunia.

Kami hanya memasok perangkat bagi operator telekomunikasi dan perangkat tersebut tidak memiliki ideologi tertentu. Perangkat tersebut diatur secara penuh oleh operator, bukan Huawei. Saya berharap orang tidak mengulang kesalahan masa lalu pada era revolusi industri.

Pada 2019 ini kami mungkin akan mendapat tantangan dan kesukaran untuk pasar internasional. Sebelumnya saya katakana bahwa pertumbuhan bisnis kami tidak akan lebih dari 20 persen dan saya pikir pendapatan tahunan 2019 akan berada di kisaran 125 miliar dolar AS.

Kami tidak mengambil keuntungan untuk meningkatkan pangsa pasar dari kesukaran yang tengah dihadapi perusahaan seperti Nokia atau Ericsson. Saya pikir kondisi makro di beberapa negara justru menguntungkan mereka, karena ada pembatasan terhadap Huawei di beberapa negara, tetapi tidak bagi mereka. Saya rasa mereka justru memiliki keunggulan yang lebih dari Huawei.

Halaman 2 dari 5
(fyk/krs)