Tapi, menurutnya penduduk pertama yang akan menghuni Mars bukanlah manusia. Melalui akun Twitternya, Musk menyebut ada 30% kemungkinan bahwa penduduk pertama Mars nanti merupakan kecerdasan buatan super (Artificial Superintelligence/ASI).
30%
β Elon Musk (@elonmusk) December 27, 2018
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada awal tahun ini, ia bahkan menyebut bahwa ancaman yang dibawa oleh AI lebih berbahaya daripada bom nuklir. Ia pun telah meminta regulator untuk mengatur kebijakan tentang AI.
AI telah dimanfaatkan oleh NASA untuk misi mereka di Mars, walaupun dalam kapasitas yang terbatas. Seperti yang digunakan oleh robot penjelajah Curiosity untuk mengatur tekanan di rodanya. Sehingga, kemungkinan kehadiran AI ini untuk membantu pemeliharaan dan pembangunan.
Selain itu, Musk juga memberikan update tentang roket Starship yang akan digunakan SpaceX untuk menuju Mars. Menurutnya, ada 60% kemungkinan bahwa roket yang baru ia pamerkan ini akan mencapai orbit pada tahun 2020.
SpaceX telah menetapkan jadwal untuk misi mereka ke Mars. Pada tahun 2022, mereka akan mengirimkan dua roket Starship menuju Mars untuk mempersiapkan kedatangan empat roket lagi pada tahun 2024.
(vim/fyk)