Kemandirian yang dimiliki Eris membulatkan tekadnya dalam menjadi mitra pengemudi GrabCar. Namun niatnya itu tak berjalan lancar, ia tidak diberikan restu oleh kedua orang tuanya. Hingga dua bulan lamanya, barulah keinginan Eris dapat terlaksana.
Dikutip dari 'Stories by Grab', Sabtu (29/12/2018), alasan orang tua tak memberi restu karenq Eris adalah seorang perempuan. Orang tuanya khawatir terjadi suatu hal yang tidak diinginkan kepada sang anak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Setelah berhasil mendapatkan mobil, ia membuktikan menjadi mitra pengemudi bukanlah sesuatu yang perlu ditakutkan oleh perempuan kepada semua orang, khususnya pada orang tuanya. Terlebih lagi, ia bergabung dengan komunitas sesama mitra pengemudi yang membuatnya semakin merasa aman.
Selama itu pekerjaan halal dan bermanfaat, ia akan terus lakukan dengan sepenuh hati. Bahkan ia juga masih menjalankan beberapa profesinya itu. Kemandirian Eris patut dijadikan contoh oleh perempuan lain di luar sana.
Walaupun ia seorang single mother, tak membuatnya bergantung pada kedua orang tuanya. Hingga kini, perempuan yang juga kuliah di jurusan Sastra Inggris pun mengaku sangat senang karena bisa mendapat kenikmatan dari mengemudi, pemasukan tambahan, insentif, sekaligus mendapatkan banyak kenalan baru.
'Asyik!' itulah jawaban yang diberikan oleh Eris saat ditanya alasan bergabung menjadi mitra pengemudi GrabCar. (ega/afr)