"Kalau ada yang kirim hoax, jangan counter di ruang publik. Mau itu grup WhatsApp atau media soaial, tapi lewat japri (jalur pribadi)," ujar Shafiq Pontoh dari Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Marindo) di Jakarta, Kamis (20/12/2018).
Baca Juga: Ancang-ancang 'Benteng Siber' Indonesia Hadapi Pemilu 2019
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Untuk menangkap peredaran hoax, Shafiq menyebutkan bahwa harus ada upaya bersama-sama melakukan digital siskamling.
"Kenapa lakukan itu? Hoax itu seperti virus. Hoax itu suka muncul lagi, muncul lagi," ungkapnya.
Baca Juga: 5 Hoax yang Bikin Geger Sepanjang November
Selain itu, Shafiq mengatakan kita harus tabayyun dan menahan jempol, sehingga tidak mudah terpengaruh untuk langsung membagikan ke yang lain. Terlebih apabila informasi yang diterima ini sumbernya tidak jelas dari mana.
"Tabayun. Tahan jempol, jangan dikit-dikit share (bagikan)," pungkasnya (agt/afr)