"Karena kita memang punya infrastruktur telekomunikasi yang lengkap, kemudian bisa melayani jutaan pelanggan. Ini ditambah dengan visi misi kota, outcome-nya diharapkan jadi smart city yang punya kearifan lokal sesuai dengan sifatnya masing-masing," tutur Head of Business Development IoT & Smart City Indosat Ooredoo Hendra Sumiarsa di ICE BSD, Tangerang, Jumat (14/12/2018).
Indosat Ooredoo mengambil peran aktif turut terlibat sebagai technology advisor dalam bimbingan teknis (bimtek) menyusun masterplan untuk implementasi smart city berbasis teknologi informasi di kota/kabupaten.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejauh ini tercatat ada 26 kota/kabupaten yang terbagi dalam dua tahap. Pada tahap I Indosat Ooredoo berkontribusi terhadap 10 kota/kabupaten dalam menerapkan kota cerdas, yaitu Kab. Kutai Kartanegara, Kab. Gresik, Kab. Badung, Kab. Siak, Kota Bekasi, Kota Bogor, Kota Cirebon, Kota Sukabumi, Kab. Sidoarjo, dan Kab. Purwakarta.
Dilanjutkan di tahap II pada pada tahun ini, yaitu Kab. Sukoharjo, Kab. Boyolali, Kota Denpasar, Kota Surabaya, Kab. Batang, Kab. Bogor, Kota Probolinggo, Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, Kab. Lamongan, Kab. Bandung, Kab. Tuban, Kab. Deli Serdang, Kab. Kendal, Kota Manado, dan Kab. Pasuruan.
![]() |
Menurut Hendra, inisiatif smart city ini merupakan bagian dari langkah Indosat Ooredoo memantapkan komitmen untuk memberikan sumbangsih bagi negara dan masyarakat. Sebab, imbuhnya, era 4.0 tak hanya soal ranah bisnis melainkan juga bagaimana pemerintah bisa melayani masyarakat yang sudah masuk ke zaman digital.
"Jadi, itu bagaimana kita berkomitmen, salah satunya dengan program gerakan menuju 100 smart city yang digagas oleh pemerintah," sebutnya.
Pada Gerakan Menuju 100 Smart City tahap I, hasil dukungan Indosat Ooredoo yang berperan sebagai perusahaan telco dalam menerapkan kota cerdas yang bisa dilihat ada empat komponen, yaitu infrastruktur jaringan telekomunikasi, platform dan aplikasi, managers services, dan layanan TIK.
![]() |
"Ini keempatnya yang sudah jalan di 10 kota sebagai technology advisor, sudah semuanya terimplementasi. Untuk 16 kota itu di tahun ini, implementasi baru tahun depan," pungkasnya.
Indosat Ooredoo bukan kali ini terlibat dalam implementasi kota cerdas di Tanah Air, operator yang identik warna kuning merah itu sudah terlibat aktif sejak Jakarta Smart City Forum pada tahun 2015.
"Saat ini mungkin beberapa smart city itu di antaranya adalah secondary city. Ke depannya, kita akan sasar ibu kota provinsi," ucapnya.
(agt/krs)