Terekam Video, Pendaki Tewas Tergelincir di Gunung Gegara Selfie
Hide Ads

Terekam Video, Pendaki Tewas Tergelincir di Gunung Gegara Selfie

Fino Yurio Kristo - detikInet
Selasa, 07 Okt 2025 15:56 WIB
Selfie pendaki
Korban tergelincir hingga tewas. Foto: News.com.au
Jakarta -

Seorang pendaki terpeleset dan terjun dari puncak gunung setinggi 5.500 meter hingga tewas saat dilaporkan sedang mencoba selfie. Selfie dengan sembarangan memang telah menjadi penyebab kematian cukup banyak orang.

Korban bernama Hong meninggal dunia dalam insiden tragis pada 25 September itu di Puncak Nama di Provinsi Sichuan, China. Hong, yang merupakan bagian dari kelompok pendaki, terpeleset di dekat celah es setelah dilaporkan melepaskan tali pengamannya untuk mengambil selfie di puncak gunung yang bersalju.

Para saksi mata mengatakan bahwa ia tidak menggunakan kapak es dan tidak dapat mengendalikan diri saat ia jatuh sejauh 200 meter di atas salju. Dalam rekaman video, ia tampak tergelincir dan menghilang dari pandangan sementara rekan-rekannya hanya bisa menjerit dan menyaksikan tanpa daya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Otoritas dari Kangding Municipal Education and Sports Bureau mengatakan kelompok tersebut mendaki tanpa izin. Puncak Nama, dengan ketinggian 5.588 meter, merupakan puncak satelit Gunung Gongga dan populer di kalangan pendaki yang mencari pemandangan indah dan berfoto meskipun medannya berbahaya.

ADVERTISEMENT

Tim penyelamat, termasuk pejabat kota, polisi, dan personel masyarakat, dikerahkan ke lokasi kejadian. Pria tersebut dipastikan meninggal dunia di tempat kejadian, dan jenazahnya kini telah dibawa ke kota.

Menurut sepupunya, ini adalah upaya pertama Hong mendaki gunung. Ia melepaskan tali pengamannya untuk membantu sesama pendaki mengambil foto, tapi saat ia berdiri, paku logam yang terpasang pada sepatu untuk berjalan di atas es tersangkut dan menyebabkannya terpeleset.

Hong kemudian tergelincir lebih dari 200 meter sebelum jatuh ke medan berbatu. Pejabat menyebut pemeriksaan awal menunjukkan bahwa ia tersandung crampon, tapi juga beberapa tindakannya melanggar aturan keselamatan. "Jika crampon tidak dilepas dan talinya tidak dilepas, ini mungkin tidak akan terjadi," kata pejabat tersebut.

Petugas memastikan bahwa Hong bukanlah seorang pemandu profesional. Polisi setempat pun sedang menyelidiki kasus ini untuk menentukan apakah ada unsur kriminal dalam kematian sang pendaki.




(fyk/rns)
Berita Terkait