Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata menjelaskan, untuk mencapai hal itu diperlukan adanya ketersediaan transportasi yang banyak. Selain itu ekosistem pun diperlukan untuk menunjang layanan antar makanan bisa beroperasi dengan mudah.
"Yang dibutuhkan adalah jaringan transportasi masif, dan juga sejumlah teknologi transportasi untuk mendukungnya. Jadi kami mengembangkan hal tersebut untuk menjadi nomor 1 dan saat ini kami sudah menjadi yang pertama," ujar Ridzki saat ditemui di Jakarta, belum lama ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya saat ini Grab telah memiliki layanan GrabFood dengan banyak merchant, sistem pembayaran elektronik, dan telah menjadi pilihan nomor 1 bagi konsumen. Meski begitu ia tak merinci berapa jumlah merchant yang telah bergabung dengan GrabFood.
Sementara itu, dijelaskan bahwa market share Grab untuk transportasi online roda dua di Indonesia sudah mencapai 60% dan sebesar 70% untuk transportasi roda empat.
Di sisi lain, Co-Founder Grab, Hooi Ling Tan mengatakan kalau jumlah orderan GrabFood saat ini sudah meningkat 6 kali lipat sementara jumlah merchant naik 8 kali lipat. Menurut data yang dipaparkan, GrabFood menjadi layanan yang paling sering digunakan untuk 48% konsumennya.
Dengan adanya dukungan tersebut, Ridzki mengatakan sudah saatnya GrabFood menjadi nomor 1 di layanan pengantaran makanan. "Ini merupakan momen yang tepat untuk kita memasuki peluang itu."
Untuk diketahui saat ini layanan GrabFood sudah tersedia di sejumlah kota operasional Grab meliputi Sabang sampai Merauke. Grab sudah hadir di 139 kota di Indonesia.
(prf/krs)