Menurut ratusan karyawan Google itu, mesin pencari yang tengah dikembangkan tersebut melanggar hak asasi karena membolehkan penyensoran oleh pihak tertentu, dalam hal ini pemerintah China.
Surat yang awalnya hanya ditandatangani oleh 11 orang orang ini dalam waktu sehari berhasil mendapat 400 tanda tangan, kebanyakan di antaranya adalah engineer software. Surat serupa sebelumnya sudah pernah dibuat pada awal 2019 ini, dan berhasil mengumpulkan 1400 tanda tangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Rusia Sebut Google Langgar Hukum, Soal Apa? |
Google sendiri sudah berulang kali menolak berkomentar mengenai Dragonfly, dan menyebut proyek itu masih pada tahap coba-coba dan dalam waktu dekat belum akan meluncurkan mesin pencari di China.
Dragonfly pun tak cuma menuai protes dari pihak internal Google. Sebelumnya Wakil Presiden AS Mike Pence pun mengutuk mesin pencari ini, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Kamis (29/11/2018).
(asj/asj)