Sesuai dengan pelabelannya, game AAA butuh perangkat tangguh agar bisa dijalankan. Seiring dengan perkembangan zaman, dan perangkat yang kian canggih, game AAA bahkan sudah bisa dimainkan di smartphone.
Maka tak perlu heran jika game AAA ini, yang umumnya digarap developer ternama dengan budget besar, amat menonjol di konsol, PC, mobile, hingga konsol hybrid seperti Nintendo Switch.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini tentu menghadirkan persaingan tersendiri buat para pengembang game indie. Tapi Developer Relations Google Sami Kizilbash menegaskan bahwa game AAA dan game indie tetap bisa jalan barengan.
"Saya pikir akan selalu ada pasar untuk keduanya," kata Kizilbash di kantor Google Asia Pasifik, Singapura.
"Indie games telah membangun reputasi karena mempunyai desain game yang unik, elemen desain atau gameplay atau musik. Mereka terlihat berbeda dan tidak terlihat tipikal," sambungnya.
Hal tersebut juga diamini oleh Business Development Manager Philippines, Thailand & Vietnam Google, Vineet Tanwar. Menurutnya, game indie kasual saat ini justru semakin banyak peminatnya.
Director Business Development; South East Asia, India and Australia Google Play, Kunal Soni menambahkan bahwa saat ini gaming menjadi salah satu kesempatan bisnis yang diincar oleh banyak perusahaan. Ini memberi momentum bagus buat developer game indie.
"Gaming saat ini menjadi kesempatan bisnis bagi banyak perusahaan. Baik itu developer, OEM, atau sistem operasi," ujar Soni dalam kesempatan yang sama.
"Jadi saya pikir kalian akan lihat perkembangan yang positif dalam area tersebut yang akan melanjutkan momentum untuk gaming," pungkasnya.
(vim/krs)