Sejak tanggal 17 September 2018, Internux dinyatakan dalam keadaan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang Sementara (PKPUS) yang menyebabkan perusahaan ini harus mengajukan usulan restrukturisasi utang Perseroan dalam bentuk Proposal Perdamaian.
"Internux telah membuat Proposal Perdamaian yang mengajak seluruh kreditor untuk "bergotong royong" mendukung pemulihan kegiatan usaha Perseroan demi kebaikan Bersama," ujar President Direktur Internux Dicky Moechtar dalam siaran persnya, Kamis (15/11/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Proposal Perdamaian telah dipresentasikan dalam rapat kreditor yang dipimpin oleh Tim Pengurus PT Internux (dalam PKPUS) pada tanggal 29 Oktober 2018 dan kemudian dimintakan persetujuan kepada para Kreditor pada tanggal 30 Oktober 2018.
Hasil voting menunjukkan sebagian besar kreditor yang terdiri dari 100% kreditor separatis dan 79,88% kreditor konkuren mendukung Proposal Perdamaian yang diajukan Internux. Kreditor ini termasuk tower provider, perusahaan perangkat dan peralatan telekomunikasi, perusahaan alih daya (outsourcing), agensi media, serta perusahaan penyedia jaringan kabel fiber optic dan bandwidth.
Internux mengklaim sebagai pionir operator 4G LTE di Indonesia yang menghadirkan broadband mobile data dan internet to the homes dan dengan 4 juta pelanggan. Sampai saat ini telah berinvestasi sekitar Rp 8 triliun dan telah menghadapi segala proses dan tantangan dalam lima tahun terakhir ini untuk terus melayani masyarakat.
Perusahaan yang memiliki produk Bolt ini menyatakan terus berkomitmen melakukan berbagai peningkatan di berbagai bidang agar dapat memberikan jasa layanan internet berkualitas.
Dijanjikannya, Internux menjalin kerja sama yang lebih erat dengan para mitra usaha, diantaranya dengan penyedia layanan Over The Top (OTT), seperti HOOQ, VIU, dan Catchplay untuk memberikan nilai lebih bagi pelanggan dalam menghadirkan unlimited entertainment di rumah.
Perseroan yakin bahwa strategi baru dapat membawa kemajuan dan perkembangan yang berkesinambungan untuk ke periode selanjutnya, sehingga Internux tetap dapat berkomitmen menyediakan jasa layanan internet yang berkualitas bagi masyarakat banyak. (agt/fyk)