Sejatinya, kamera dengan sensor monokrom di jajaran ponsel flagship Huawei berfungsi untuk mempertajam gambar namun dengan noise yang lebih minim. Caranya adalah dengan mengkombinasikan hasil foto dari sensor RGB dengan sensor monokrom.
Namun menurut Huawei, saat ini kualitas sensor kamera sudah meningkat drastis, dan mereka menggunakan sensor yang lebih besar di seri Mate 20 ketimbang di seri sebelumnya. Hal ini membuat penggunaan sensor monokrom tak lagi diperlukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena sensor saat ini sudah semakin canggih, penggunaan sensor monokrom tak lagi dibutuhkan," ujar Florian Weiler project manager optical design Leica, di London, Rabu (17/10/2018).
Sebagai pengganti sensor monokrom itu, Huawei dan Leica menerapkan sebuah hal baru di jajaran ponsel mereka. Yaitu kamera 16 megapixel dengan lensa ultra wide 17mm f/2.2, yang menemani dua kamera lain dengan lensa wide dan tele. Lensa ultra wide ini, menurut Leica bisa menghasilkan efek gambar yang sangat dramatis.
Sebagai informasi, Mate 20 mempunyai tiga kamera yang terdiri dari kamera 16 megapixel dengan lensa 17mm f/2.2, kamera 12 megapixel dengan lensa 27mm, dan kamera 8 megapixel dengan lensa 52mm.
Sementara Mate 20 Pro mempunyai kamera 20 megapixel dengan lensa 16mm f/2.2, kamera 40 megapixel dengan lensa 27mm f/1.8, dan kamera 8 megapixel dengan lensa 80mmf/2.4 alias dengan 3x zoom optik.
Kesan pertama detikINET ketika menggunakan Mate 20 Pro ini sejalan dengan klaim Leica. Tidak adanya sensor monokrom ini seakan tak mengurangi kualitas gambar yang dihasilkan. Foto monokrom dari Mate 20 Pro pun tetap dramatis, tak kalah dari kamera monokrom yang dipakai di P20 Pro.
![]() |