Dinamakan Goblin, Ini Salah Satu Calon Planet Kesembilan Tata Surya
Hide Ads

Dinamakan Goblin, Ini Salah Satu Calon Planet Kesembilan Tata Surya

Muhamad Imron Rosyadi - detikInet
Rabu, 03 Okt 2018 18:11 WIB
Ilustrasi dari penampakan salah satu calon planet kesembilan yang bernama Goblin. Foto: Carnegie Institution of Washington
Jakarta - Tahun lalu, NASA mengatakan bahwa kemungkinan munculnya planet kesembilan dalam sistem tata surya semakin mendekati kenyataan. Kini, ungkapan tersebut semakin diperkuat dengan penelitian terbaru dari Carnegie Institution for Science.

Organisasi yang fokus terhadap penelitian ilmiah ini menemukan objek batuan kecil bernama TG387. Mereka menggunakan Teleskop Subaru milik Jepang yang berada di Hawaii untuk menyadari kehadiran objek berjuluk The Goblin tersebut.


Sejatinya, TG387 pertama kali ditemukan pada 2015 lalu. Walau begitu, hasil observasi organisasi asal Washington D.C., Amerika Serikat tersebut terhadap pergerakan objek itu kini memunculkan indikasi jika The Goblin bisa saja merupakan planet kesembilan yang dimaksud NASA.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Satu fakta menarik darinya adalah ia membutuhkan waktu 40.000 tahun untuk menyelesaikan satu kali putaran terhadap Matahari. Orbit berbentuk elipsnya itu pun juga berada jauh di luar planet-planet lain para tetangga Bumi.

Posisinya yang paling dekat dengan Matahari adalah sejauh 65 Astronomical Units (AU), atau 65 kali jarak antara Bumi dengan bintang tersebut. Perbandingan lain, jarak terjauh yang dimiliki Pluto terhadap Matahari adalah 49 AU.

Posisi TG387 atau The Goblin dibandingkan dengan planet-plenat lain di Tata Surya.Posisi TG387 atau The Goblin dibandingkan dengan planet-plenat lain di Tata Surya. Foto: Carnegie Institution of Washington
Orbit dari TG387 yang sangat jauh dari planet-planet lain di Tata Surya.Orbit dari TG387 yang sangat jauh dari planet-planet lain di Tata Surya. Foto: Carnegie Institution of Washington

Lantas, seberapa jauh jarak terluarnya terhadap Matahari? TG387 bisa berada sejauh 2.300 AU di titik terluar orbitnya terhadap pusat Tata Surya itu, sebagaimana detikINET kutip dari The Verge, Rabu (3/10/2018).

Meski begitu, peneliti dari Carnegie Institution for Science tidak menemukannya pada titik terjauhnya. Mereka berhasil melacak objek tersebut saat berada pada jarak sekitar 80-an AU dari Matahari.

Selain bisa berada sangat jauh di luar sana, ukurannya pun sangat kecil. Bahkan, Pluto yang kini berstatus sebagai Planet Kerdil, memiliki ukuran 7 kali lebih besar darinya.


Karena posisinya yang kelewat jauh itu pun, TG387 tidak terpengaruh oleh objek-objek besar di dalam Tata Surya. Baik itu Jupiter, Saturnus, Uranus, maupun Neptunus. Tidak ada satu pun yang memengaruhi orbitnya.

Sayang, belum ada informasi lebih lanjut mengenai karakteristik dari objek tersebut. Walau demikian, TG387 tetap membuka lembaran baru terhadap pencarian Planet X, yaitu planet-planet yang berada jauh di ujung Tata Surya.


(mon/krs)