Organisasi yang fokus terhadap penelitian ilmiah ini menemukan objek batuan kecil bernama TG387. Mereka menggunakan Teleskop Subaru milik Jepang yang berada di Hawaii untuk menyadari kehadiran objek berjuluk The Goblin tersebut.
Baca juga: Bulan Disebut Layak Jadi Planet |
Sejatinya, TG387 pertama kali ditemukan pada 2015 lalu. Walau begitu, hasil observasi organisasi asal Washington D.C., Amerika Serikat tersebut terhadap pergerakan objek itu kini memunculkan indikasi jika The Goblin bisa saja merupakan planet kesembilan yang dimaksud NASA.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Posisinya yang paling dekat dengan Matahari adalah sejauh 65 Astronomical Units (AU), atau 65 kali jarak antara Bumi dengan bintang tersebut. Perbandingan lain, jarak terjauh yang dimiliki Pluto terhadap Matahari adalah 49 AU.
![]() |
![]() |
Lantas, seberapa jauh jarak terluarnya terhadap Matahari? TG387 bisa berada sejauh 2.300 AU di titik terluar orbitnya terhadap pusat Tata Surya itu, sebagaimana detikINET kutip dari The Verge, Rabu (3/10/2018).
Meski begitu, peneliti dari Carnegie Institution for Science tidak menemukannya pada titik terjauhnya. Mereka berhasil melacak objek tersebut saat berada pada jarak sekitar 80-an AU dari Matahari.
Selain bisa berada sangat jauh di luar sana, ukurannya pun sangat kecil. Bahkan, Pluto yang kini berstatus sebagai Planet Kerdil, memiliki ukuran 7 kali lebih besar darinya.
Karena posisinya yang kelewat jauh itu pun, TG387 tidak terpengaruh oleh objek-objek besar di dalam Tata Surya. Baik itu Jupiter, Saturnus, Uranus, maupun Neptunus. Tidak ada satu pun yang memengaruhi orbitnya.
Sayang, belum ada informasi lebih lanjut mengenai karakteristik dari objek tersebut. Walau demikian, TG387 tetap membuka lembaran baru terhadap pencarian Planet X, yaitu planet-planet yang berada jauh di ujung Tata Surya.
(mon/krs)