Kerugian yang dialami Apple dalam rentetan kejadian tersebut mencapai USD 1 juta atau di kisaran Rp 14,8 miliar. Barang-barang yang dicuri oleh maling-maling itu antara lain iPhone, MacBook, iPad, dan Apple Watch, serta barang apa pun yang ada di meja display.
"Pencurian di toko ritel terorganisasi ini merugikan pemilik bisnis di California jutaan dolar dan membuka kemungkinan adanya peniru. Pada akhirnya, konsumen yang membayar kerugian ini," ujar Xacier Beccera, Attorney General California.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penangkapan sejumlah orang ini adalah hasil dari investigasi yang sebelumnya sudah dilakukan penegak hukum di California. Jumlah kasus yang terjadi belum diungkap, namun ada yang menyebut jumlah kejahatan yang terjadi mencapai 21 kasus dalam lima bulan terakhir.
Modus yang dipakai oleh pencuri dan perampok ini sederhana. Mereka menggunakan jaket dengan hoodie untuk menutupi wajah dari kamera keamanan dan saksi mata. Lalu mereka beramai-ramai masuk ke dalam Apple Store, dan mengambil produk-produk yang ada di meja display.
Aksi yang biasanya hanya berlangsung selama beberapa detik ini biasanya berjalan mulus tanpa ada perlawanan dari karyawan toko atau pengunjung toko yang lain. Meski begitu, pada Agustus lalu ada juga pengunjung toko yang berani melawan dan menghentikan aksi si pencuri di Apple Store Thousand Oaks, Los Angeles.
Produk bikinan Apple biasanya menjadi sasaran empuk para pencuri karena harganya yang tinggi di pasar gelap, demikian dikutip detikINET dari Digital Trends, Jumat (28/9/2018).
Tonton juga 'Sudah Lulus TKDN, iPhone XS, XS Max dan XR Kapan Masuk Indonesia?':
(asj/fyk)