Harganya USD 300 atau sekitar Rp 4,4 juta untuk varian termurah (6GB/64GB), dan versi paling mahalnya USD 415 atau Rp 6,1 juta (8GB/256GB). Sementara versi Armored Edition dijual dengan harga USD 430 atau Rp 6,3 juta (8GB/256GB).
Ia antara lain mengusung prosesor Snapdragon 845, baterai 4.000 mAh, kamera ganda serta layar 6,18 inch dengan resolusi Full HD+. Rupanya meski jeroannya bertenaga, ada beberapa komponen yang 'dikorbankan' Xiaomi untuk membuatnya terjangkau.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian konstruksi ponselnya bisa dikatakan biasa saja dengan bahan plastik, kecuali di versi Armored dengan karet Kevlar. Casing itu juga sangat mudah mendapat jejak dari tangan.
Adapun bagian depannya memiliki notch cukup lebar dan serta bezelnya tidak tipis sekali sehingga kurang memukau secara tampilan. Selain itu, kualitas audio Pocophone F1 juga dikatakan kurang mantap.
Mengenai kekurangan di bidang material itu, Jai Mani selaku Lead Product Manager Xiaomi India menyatakan pengguna ponsel sebenarnya tidak terlalu memerlukan bodi mewah dengan kaca misalnya, karena rapuh dan tetap saja harus memakai casing. (fyk/fyk)