Kecerdasan Buatan Google Bisa Jadi Dokter Mata
Hide Ads

Kecerdasan Buatan Google Bisa Jadi Dokter Mata

Indissa Salsabila - detikInet
Minggu, 19 Agu 2018 08:45 WIB
Scan mata. Foto: Google
London - DeepMind, perusahaan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan milik Google, telah mengembangkan sebuah kecerdasan buatan yang dapat mendeteksi lebih dari 50 tipe penyakit mata hanya dengan melihat ke pemindai retina 3D.

Pada Senin (13/8), DeepMind mengumumkan hasil riset yang dilakukan bersama dengan salah satu pusat pengobatan mata terkenal di London, Moorfields Eye Hospital.

DeepMind mengatakan bahwa kemampuan AI mereka dalam mendeteksi penyakit sama akuratnya seperti yang dilakukan dokter ahli, seperti dalam mendeteksi penyakit mata diabetes dan degradasi makula. AI DeepMind juga dapat memberikan rekomendasi tindakan terbaik bagi para pasien dan menyarankan apabila merekabutuh perawatan segera.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Dikutip detikINET dari Business Insider, Minggu (19/8/2018), co-founder DeepMind, Mustafa Suleyman, menjelaskan hal sangat siginifikan pada riset yang dilakukan, yakni AI yang diproduksi oleh DeepMind memiliki kemampuan menjelaskan yang dapat meningkatkan kepercayaan dokter pada rekomendasinya.

Si AI memberikan label piksel pada pemindai mata jika ditemukan tanda penyakit tertentu. Kemudian dapat menghitung kebenarannya dalam mendeteksi penyakit dengan persentase skor.

Analisis yang dilakukan DeepMind. Foto: Google


Langkah selanjutnya yang dilakukan DeepMind ialah membuktikan bahwa teknologi AI dapat bekerja pada tata cara klinis. Hal tersebut diyakini Suleyman butuh waktu beberapa tahun. Nantinya, jika DeepMind sudah dapat menyebarkan AI di seluruh rumah sakit di Inggris, mereka akan memberikan layanan gratis selama 5 tahun kepada pasien.

Dokter mata di Inggris telah memberikan peringatan selama betahun-tahun kepada para pasien bahwa mereka berisiko kehilangan pengelihatan karena pihak NHS kewalahan melayani permintaan pemindaian mata dan karena Inggris memiliki populasi yang menua.

Hal itu yang melatarbelakangi proyek riset yang dilakukan DeepMind dan Moorfields. Dengan pemindai mata berteknologi AI, proses pemindaian akan lebih cepat dan mudah dilakukan. AI DeepMind telah dilatih dengan database hampir 15.000 pemindaian mata dengan identifikasi informasi yang berbeda-beda. (fyk/fyk)