Erdogan: Teroris Ekonomi di Medsos Ingin Rusak Turki
Hide Ads

Erdogan: Teroris Ekonomi di Medsos Ingin Rusak Turki

Fino Yurio Kristo - detikInet
Selasa, 14 Agu 2018 05:35 WIB
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. Foto: BBC World
Ankara - Jatuhnya mata uang lira dan ancaman krisis ekonomi membuat presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menuding adanya 'teroris' ekonomi yang merencanakan kerusakan negara itu dengan menyebarkan kabar bohong di media sosial. Erdogan pun berjanji mereka akan ditindak tegas secara hukum.

Pelemahan mata uang lira telah mencapai 66% sejak awal tahun 2018. Lira mencapai rekor terendah 6,24 per dolar pada Jumat pekan lalu. Kondisi ini diperparah dengan memburuknya hubungan Turki dengan Amerika Serikat.

"Ada teroris ekonomi di media sosial," kata Erdogan di istana kepresidenan di Ankara sembari menambahkan bahwa otoritas finannsial dan hukum telah melakukan tindakan pada mereka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



"Mereka benar-benar sebuah jaringan pengkhianatan. Kami tidak akan memberikan mereka waktu sedikitpun. Kami akan membuat mereka yang menyebarkan spekulasi membayar harganya," tandas Erdogan.

Berbagai rumor di media sosial disebutnya memperkeruh keadaan dan membuat situasi ekonomi memburuk. Misalnya kabar soal adanya pembatasan penarikan uang dari bank yang ternyata tidak benar. Rumor semacam inilah yang disebut dapat menimbulkan kepanikan warga Turki.

Kementerian Dalam Negeri Turki sejauh ini telah mengidentifikasi 346 akun media sosial yang dinilai memberikan persepsi negatif pada ekonomi Turki. Langkah hukum sedang diterapkan pada ratusan akun tersebut.

Juru bicara Erdogan, Ibrahim Kalin, pun berusaha menenangkan warga bahwa ekonomi Turki masih kuat dan berita atau kabar yang berbau spekulasi tidak perlu diperhatikan. Dalam postingannya di Twitter, Kalin menyatakan bahwa seluruh otoritas terkait di Turki telah mengambil langkah yang diperlukan untuk mencapai kestabilan finansial.

(fyk/fyk)