Laporan npj Digital Medicine anak-anak penyandang Autisme Spektrum Disorder (ASD) memiliki gangguan buruk dalam bersosialisasi. Para peneliti kemudian menggunakan Google Glass untuk membantu anak-anak autis untuk menavigasi situasi sosial.
Dengan Google Glass, para peneliti mengembangkan sebuah perangkat lunak pengenal wajah sehingga ketika mereka menggunakan kacamata ini diharapkan bisa membedakan emosi serta ekspresi wajah dari marah, tertawa, sedih, bahagia hingga takut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Google Garap Headset AR Standalone |
Menurut para peneliti, anak-anak dengan penyandang ASD telah menunjukkan peningkatan dalam kemampuan pemrosesan wajah, seperti membedakan rasa takut dari kejutan dan mengidentifikasi emosi yang lebih halus.
"Mengajarkan keterampilan ini kepada anak-anak penyandang autisme penting untuk perkembangan sosial dan terkait erat dengan empati." ujar para peneliti seperti Dilansir detikINET dari Ubergizmo, Sabtu (4/8/2018).
Ini berarti bahwa anak-anak dengan penyangdang autisme akan dapat mengenali beragam ekspresi orang saat bahagia, marah, sedih, tidak senang, dan sebagainya, Diharapkan mereka akan lebih siap untuk menangani situasi semacam itu secara langsung.
Baca juga: Menebak Wujud Keren Kacamata Apple Glasses |
Dalam ujicobanya, 14 anak autisme dipilih untuk menguji sistem di sebuah hari rumah. Meski dalam jumlah kecil namun hasilnya cukup menjanjikan. 12 dari 14 anak mampu melakukan kontak mata lebih banyak. (jsn/afr)