Ini Jurus Huawei Jadi Nomor Tiga di Indonesia
Hide Ads

Ini Jurus Huawei Jadi Nomor Tiga di Indonesia

Virgina Maulita Putri - detikInet
Jumat, 03 Agu 2018 21:21 WIB
Foto: detikINET/Adi Fida Rahman
Jakarta - Huawei baru saja menjadi produsen smartphone dengan pangsa pasar terbesar kedua di dunia, menggeser Apple. Huawei berhasil mengapalkan 54 juta ponsel di kuartal kedua tahun 2018 dan memiliki pangsa pasar sebesar 15,8%.

Pencapaian ini didorong oleh penjualan smartphone flagship Huawei P20 Pro, seri Mate 10, dan seri Nova. Tapi sayangnya, pencapaian ini tidak disamai dengan pencapaian Huawei di Indonesia.

Saat ini, Huawei bahkan tidak menempati posisi lima besar di pangsa pasar smartphone Indonesia. Ke depannya, Huawei Indonesia berharap mereka akan menempati posisi nomer tiga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



"Ambisi kita memang untuk mid-term ini kita mau coba nomer tiga. Saya rasa untuk mid-term ini setahun, maksimum dua tahun ke depan kita harus bisa capai," kata Deputy Country Director of Huawei Indonesia Consumer Business Group, Lo Khing Seng kepada wartawan di Kantor Huawei Device Indonesia, Jakarta, Jumat (3/8/2018).

Tapi, untuk mencapai target tersebut Huawei masih memiliki banyak tugas yang harus diselesaikan, termasuk citra Huawei di Indonesia. Khing Seng mengaku bahwa citra Huawei di Indonesia memiliki kesenjangan dibandingkan citra Huawei secara global.

Huawei sendiri saat pertama masuk ke Indonesia dan mengusung lini seri Y yang masuk kategori entry level. Khing Seng tidak ingin Huawei identik sebagai produsen smartphone low-end.

"Kita sekarang ini lagi mencoba untuk build a brand. Kita mau coba untuk bangun brand dulu, supaya trust konsumen ada di situ. Untuk itu kita mau masukkan produk-produk yang premium flagship supaya konsumen itu bisa tahu, "wah Huawei itu seperti ini"," jelas Khing Seng.

"Kita mau mengubah image kita bahwa kita bukan produk low-end. Sedangkan Huawei sebenarnya di luar tidak seperti itu," lanjutnya.

Ini Jurus Huawei Jadi Nomor Tiga di IndonesiaDeputy Country Director of Huawei Indonesia Consumer Business Group, Lo Khing Seng. Foto: Virgina Maulita Putri/detikINET


Untuk itu, Huawei akan meningkatkan kehadirannya di Indonesia. Khing Seng sadar akan pentingnya toko offline sebagai upaya untuk menampilkan produknya kepada publik.

"Dengan masuknya produk-produk kita yang inovatif seperti P20 Pro, nanti ada Mate series, nanti ada laptop atau jam, saya rasa kita butuh showcase, supaya orang bisa tahu "Oh this is Huawei"," jelasnya.

Toko offline ini akan berwujud brand store yang diperkirakan akan hadir di Indonesia pada akhir tahun ini atau awal tahun depan. Huawei berencana untuk membuka brand store di beberapa kota, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Medan.

Khing Seng kemudian menambahkan bahwa toko-toko ini nantinya tidak hanya menjadi tempat jual beli tetapi juga akan memberikan experience kepada konsumen.



"Saat kita masuk ke toko, bukan sekedar jual barang tapi toko yg bisa memberikan experience ke konsumen. Supaya konsumen tidak beli kucing dalam karung, bisa benar-benar melihat valuenya," jelasnya.

Huawei juga berencana untuk mendatangkan produk-produk terbarunya tidak berjauhan dengan tanggal peluncuran globalnya.

"Khususnya untuk smartphone premium, kami dulu seringkali terlambat memutuskan peluncuran smartphone terbaru, tapi sekarang situasi akan sangat berubah," jelas Khing Seng. (rns/rns)