Lagi, Pemuda India Tewas Karena Hoax WhatsApp
Hide Ads

Lagi, Pemuda India Tewas Karena Hoax WhatsApp

Annisa Shafira - detikInet
Selasa, 17 Jul 2018 12:54 WIB
Ilustrasi: Luthfy Syahban/detikcom
Jakarta - Kasus hoax di India belum juga selesai. Polisi di India menangkap 25 orang, setelah seorang pemuda terbunuh oleh massa yang mengamuk karena mencurigai lelaki itu sebagai penculik anak.

Rumor tentang penculik anak memang sedang marak-maraknya di India. Berita ini tersebar melalui WhatsApp dan telah menewaskan juga melukai beberapa warga sebab menjadi korban main hakim sendiri dari massa yang diselimuti kecurigaan.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebanyak 25 orang itu ditahan pada Minggu (16/7), atas pembunuhan Mohammad Azam, pria berusia 27 tahun yang diserang bersama dengan kedua temannya oleh massa berisi 2.000 orang. Meski nasibnya tidak se-naas Azam, kedua temannya terluka parah.

Ironisnya, penyerangan ini terjadi hanya sehari setelah WhatsApp mempublikasikan iklan di koran India berisi berbagai tips untuk menghadang tersebarnya berita palsu di platform milik Facebook tersebut.

Dikutip detikINET dari The Guardian, Selasa (17/7/2018), lebih dari 20 orang di India telah menjadi korban main hakim sendiri akibat dituduh menjadi penculik selama dua bulan terakhir.

Menurut polisi setempat, Azam dan kedua temannya sedang pulang dari luar kota. Karena itu, mereka menawarkan coklat untuk anak-anak lokal. Perbuatan itulah yang memicu kecurigaan warga setempat kepada mereka.

Ketika mereka sedang membagikan coklat, salah satu dari anak-anak itu menangis. Mendengar tangisan itu, orang dewasa di sekitar sana langsung menuduh ketiga lelaki itu sebagai penculik. Memang rumor tentang penculikan anak sedang marak-maraknya di desa itu.

Polisi berkata, ketiga lelaki itu berhasil melarikan diri, tapi malah diserang oleh massa yang lebih besar pada jarak beberapa kilometer kemudian, disebabkan warga lokal memperingati desa-desa sekitar perihal ketiga 'penculik' ini melalui WhatsApp.


Mobil yang mereka naiki terbalik setelah menabrak penghalang jalan yang diletakkan oleh massa yang emosi. Setelah itu, mereka ditarik keluar mobil dan dipukuli dengan tongkat dan batu.

Tiga orang polisi terluka ketika berusaha menyelamatkan ketiga pria ini dikarenakan massa terus mengamuk hingga hampir satu jam berlalu.

Sebab penyerangan yang kerap terjadi, India menuduh WhatsApp gagal mengekang informasi palsu di platformnya. (rns/rns)