Broadband Singapura Masih Paling Ngebut, Indonesia?
Hide Ads

Broadband Singapura Masih Paling Ngebut, Indonesia?

Muhamad Imron Rosyadi - detikInet
Rabu, 11 Jul 2018 15:05 WIB
Foto: istimewa
Jakarta - Singapura masih didaulat sebagai negara dengan pemilik kecepatan broadband tertinggi di dunia. Hal tersebut merujuk pada data yang dihimpun oleh Cable, sebuah situs pembanding kualitas broadband, televisi, hingga ponsel. Platform tersebut berbasis di Staffordshire, Inggris.

Untuk membuat daftar ini, mereka menghimpun tes kecepatan broadband dari 200 negara di seluruh dunia. Dari sana, Negeri Singa keluar sebagai yang terbaik, sekaligus mempertahankan posisinya tahun lalu, dengan rataan kecepatan download mencapai 60,39 Mbps. Sebagai gambaran, hanya butuh sekitar 11 menit untuk mengunduh sebuah film kualitas HD berukuran 5 GB di sana.

Di belakangnya, Singapura dibuntuti Swedia, Denmark, Norwegia, dan Romania di posisi lima besar. Keempat negara Eropa tersebut masing-masing memiliki rataan kecepatan download mencapai 46 Mbps, 43,99 Mbps, 40,12 Mbps, dan 38,60 Mbps.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Lantas, ada di urutan berapa Indonesia? Negara kita harus turun delapan peringkat dibandingkan tahun lalu ke posisi 83 dengan rataan kecepatan download mencapai 5,77 Mbps. Sebagai pembandingnya, butuh waktu hampir 2 jam untuk mengunduh film HD berukuran 5 GB di sini.

Dengan torehan tersebut, Indonesia masih kalah dengan anggota ASEAN lain seperti Malaysia di posisi 48 dan Vietnam di urutan 75, serta Singapura tentunya. Secara berurutan, dua negara yang disebutkan pertama tersebut memiliki kecepatan download rata-rata mencapai 13,30 Mbps dan 6,72 Mbps.

Sedangkan di urutan tiga terbawah, ada Turkmenistan, Timor Leste, dan Yaman. Ketiganya masing-masing memiliki rataan kecepatan download di angka 0,56 Mbps, 0,49 Mbps, dan 0,31 Mbps, sebagaimana detikINET kutip dari The Guardian, Rabu (11/7/2018).

Sekadar informasi, jangan sekali-kali coba mengunduh film HD jika sewaktu-waktu kalian mengunjungi negara-negara tersebut. Hal tersebut disebabkan butuh waktu lebih dari 20 jam untuk bisa menyelesaikan proses download film berukuran 5 GB di sana. Bahkan, di Yaman waktunya bisa mencapai hampir 37 jam.


Kecepatan broadband di Indonesia tentunya masih bisa ditingkatkan. Pasalnya, Menkominfo Rudiantara pada Mei lalu menargetkan penggelaran kabel serat optik untuk Palapa Ring paket tengah akan selesai pada Agustus. Selanjutnya, layanan tersebut diharapkan dapat beroperasi September mendatang.

Sedangkan pengerjaan Palapa Ring paket timur ditargetkan selesai pada September. Mei lalu, GM Project Implementation Palapa Timur Telematika, Benyamin Sembiring mengatakan, akhir tahun nanti layanan akses internet ini dapat dinikmati masyarakat.

Sebagai infrastruktur tulang punggung jaringan telekomunikasi broadband, proyek Palapa Ring sendiri dibagi ke dalam tiga paket, yaitu paket barat, paket tengah, dan paket timur, dengan nama yang disebutkan pertama sudah beroperasi. Seluruh paket proyek ini ditargetkan bisa berjalan dan dinikmati masyarakat pada 2019. (mon/rou)