Elon Musk Turun Tangan Bantu Korban Gua Thailand
Hide Ads

Elon Musk Turun Tangan Bantu Korban Gua Thailand

Muhamad Imron Rosyadi - detikInet
Jumat, 06 Jul 2018 18:37 WIB
Elon Musk dan Roket SpaceX. Foto: istimewa
Jakarta - Melalui akun Twitter miliknya, Elon Musk, CEO SpaceX, mengatakan bahwa dirinya akan sangat senang jika dirinya bisa menolong 12 remaja dan seorang pelatih sepakbola yang terjebak dalam gua di Thailand. Jika memungkinkan, ia bakal memanfaatkan fasilitas milik The Boring Company, perusahaan lain yang dipimpinnya.

"The Boring Company memiliki sistem Ground Penetrating Radar (GPR) yang bagus dan cukup baik dalam menggali lubang," tulis Elon.

Selain itu, pria berjuluk Iron Man tersebut juga menawarkan bantuan lewat fasilitas yang dimiliki oleh Tesla. Sebagaimana diketahui, perusahaan tersebut juga dipimpin oleh Elon.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya tidak tahu apakah daya pompa di sana terbatas akibat sumber daya listrik atau pompa yang terlalu kecil. Kalau iya, saya bisa memberikan Powerpack yang terisi penuh dan pompa," kicaunya.








Perbuatan Elon pun tidak hanya sekadar menulis cuitan saja. James Yenbamroong, founder sekaligus CEO dari Mu Space, penyedia satelit komunikasi asal Thailand, mengatakan bahwa SpaceX telah menghubunginya untuk membantu pemerintah Negeri Gajah Putih dalam menyelesaikan masalah ini, seperti detikINET kutip dari BBC, Jumat (6/7/2018).

Pernyataan bantuan tersebut pun diamini oleh Elon. Lewat akun Twitter miliknya, ia mengatakan bahwa teknisi dari SpaceX dan The Boring Company akan terbang langsung ke Thailand untuk membantu pemerintah di sana. Menurutnya, hal tersebut dilakukan karena banyaknya hal-hal kompleks yang terlalu rumit jika tidak dilihat secara langsung.


Sampai saat ini, para korban dilaporkan berada dalam kondisi fisik yang prima dan secara rutin mendapat pasokan pangan maupun obat-obatan. Tim penyelamat pun masih mencari jalan terbaik untuk mengeluarkan mereka dari gua yang kini terendam air sementara ada kekhawatiran hujan akan turun lagi.

Jika permukaan air meninggi, para korban harus belajar menggunakan peralatan selam. Di samping itu, masih ada pilihan lain bagi mereka, yaitu menunggu air surut saat musim hujan berakhir, yang tampaknya akan membutuhkan waktu berbulan-bulan.





(mon/fyk)