CEO XL Axiata Dian Siswarini menyebut jika setidaknya ada tiga strategi yang diterapkan. Strategi yang pertama adalah soal preparasi dan edukasi yang dilakukan jauh hari sebelum jatuh tempo registrasi.
"Preparasi cukup lama. Jadi artinya kami enggak nunggu deadline, baru orang dikasih tahu 'eh besok kamu mau dimatikan (kartu SIM) nih besok kalau enggak registrasi'. Jadi, edukasi dan preparasi untuk memberitahu supaya buru-buru registrasi jauh-jauh jari," ungkap Dian ketika ditemui selepas acara buka puasa bersama, Senin malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Yang kedua, lanjut Dian, XL mengeluarkan anggaran cukup banyak untuk memberikan gimmick untuk pelanggan yang mau melakukan registrasi. Ia mengaku gimmick tersebut cukup efektif memikat pelanggan untuk registrasi.
"Kami beri gimmick. Pokoknya kalau pelanggan registrasi segera dikasih kuota deh," ucapnya.
Cara ketiga adalah menggunakan metode analitik. Metode ini dilakukan untuk melihat pelanggan mana yang memiliki nilai tinggi, dalam artian ARPU (Average Revenue Per User).
"Jadi, yang punya nilai tinggi (high value) kami kejar habis-habisan. Kalau memang dia malas registrasi, kami datangi, lalu kami bantu registrasi," kata Dian.
XL sendiri saat ini mencatat ada sekitar 49 juta jumlah pelanggan yang terdaftar pasca program registrasi ulang atau sekitar 90% yang kembali sejak jumlah pelanggan di Q1 2018 sebanyak 54,5 juta. Angka 49 juta ini meningkat dibanding waktu tanggal 30 April, di mana hanya 84% pelanggan yang kembali dari 54,5 juta tadi. (mag/mag)